Jakarta, Aktual.com – Secara geografis Kabupaten Langkat dipisahkan perairan sungai, kondisi tersebut membuat masyarakat memanfaatkan rakit penyeberangan tradisional sebagai akses alternatif dalam kehidupan sehari-hari karena tidak adanya fasilitas transportasi yang memadai.

Pemakain rakit tradisional yang sudah menjadi urat nadi kehidupan masyarakat untuk akses transaksi ekonomi, aktifitas sosial, pendidikan. Kondisi tersebut menyisakan resiko besar karena tidak sesuai dengan standar operasi akses perairan.

Terbaru, satu keluarga beranggotakan tujuh orang tenggelam di Kecamatan Wampu saat menggunakan moda transportasi tersebut pada Minggu (20/1).

Merespon hal tersebut, Tokoh Nasional Asli Sumut, Hinca Pandjaitan sangat menyanyangkan masih adanya pengoperasian transportasi perairan yang tidak mengikuti SOP.

Serta penyediaan sarana transportasi yang masih sangat minim di Kabupaten Langkat. Penyediaan transportasi yang layak akan menjadi salah satu agenda yang diperjuangkan kedepan, agar tidak ada lagi korban jiwa.

“Kabar tersebut sangat disayangkan, ditengah geliat pembangunan infrastruktur pemerintah pusat. Melihat peran sentral rakit untuk mobilitas masyarakat, kehadiran jembatan atau sarana transportasi perairan harus segera dibangun pemerintah,” jelas Hinca Pandjaitan saat dimintai komentar di Medan, Minggu (20/1).

Artikel ini ditulis oleh: