Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie (Ical) mendukung wacana menghidupkan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Menurutnya, GBHN merupakan suatu hal yang sangat penting karena bagian dari produk Undang-Undang dan tidak bisa diubah semaunya oleh presiden terpilih.

“Kita memerlukan, panduan jangka panjang. Katakanlah 10 kali 5 tahun atau paling tidak 5 kali 5 tahun, yang disepakati oleh MPR. Dengan dasar itu semua pembangunan dapat continue secara jangka panjang, bukan diubah sesuai kehendak presiden masing-masing setiap lima tahunan. Karena itu Golkar sangat mendukung GBHN sebagai pintu masuk, sebagai perubahan UUD 1945,” ujar Ical saat menghadiri acara ‘Konvensional Haluan Negara’ di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3).

Ical mengatakan pada saat reformasi ada hal yang perlu dilakukan perbaikan, sehingga dilakukan empat kali perubahan UUD itu.

Ternyata, kata Ical, batang tubuh UU itu sudah tercabut dalam mukaddimah UUD 1945, yang didalam ya tercantum tentang butir-butir Pancasila. Akibat UU yang dibuat sebagai turunan dari batang tubuh sudah tercabut maka UUD itu juga sudah tercabut dalam butir-butir Pancasila.

“Nah inilah yang membuat Indonesia saat ini harus memperbaiki GBHN untuk kembali hidup berbangsa dan berpancasila,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: