Jakarta, Aktual.com — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan diterjunkan untuk membantu identifikasi korban perahu yang tenggelam di Perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia.

Paristiwa tersebut terjadi dalam kedudukan 9 mil laut barat daya, Tanjung Sauh, Kamis (3/9) lalu.

“Hari ini tim akan dikirimkan ke Malaysia untuk bantuan identifikasi,” tegas Direktur Eksekutif DVI Polri, Kombes Anton Castilani, di Mabes Polri, Senin (7/9).

Anton menjelaskan, tim yang dikirim terdiri dari dua dokter spesialis forensik, satu ahli odontologi (gigi) dan ahli deoxyribo nucleic acid serta dua ahli sidik jari dari Indonesia Automatic Finger System (Inafis) Mabes Polri.

“Tim ini yang akan membantu DVI Malaysia,” jelas Anton.

Diketahui, kapal naas itu mengangkut pendatang illegal asal Aceh, Sumatera Utara dan Jawa Timur, yang diduga berangkat dari Kuala Sungai Bernam menuju Tanjung Balai Asahan, Sumut.

Menurut Anton, berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga tadi malam otoritas Malaysia sudah menemukan 77 korban. Sebanyak 57 korban meninggal dunia dan 20 lainnya selamat.

“Untuk yang meninggal perlu untuk identifikasi,” paparnya.

Namun, lanjut Anton, jumlah itu bisa bertambah mengingat penumpang diperkirakan mencapai ratusan orang. Saat ini, ada 50 korban meninggal dunia sudah di daratan, terdiri dari 26 laki-laki dan 23 perempuan.

Kemudian ada satu orang anak kecil. Beberapa korban meninggal dunia sudah ada di tiga Rumah Sakit, yakni RS Ipoh, Sabak Bernam, Sungai Intan. Sementara tujuh lainnya masih menunggu data informasi yang berada di kapal tersebut.

Dari 57 korban yang meninggal dunia, sudah 10 yang teridentifikasi. Itu pun hanya berdasarkan keterangan pihak keluarga sehingga belum bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

“Nanti harus diproses lagi, kalau kondisi satu minggu sudah membusuk. Saya berharap dengan metode yang kita gunakan selama ini tidak akan ada masalah,” tuntasnya.

Artikel ini ditulis oleh: