Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio (kedua kiri) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini, serta Direktur Pengembangan BEI, Hosea Nicky Hogan saat memberikan penjelasan pada jumpa pers di Galeri BEI, Jakarta, Kamis (27/8). Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan ada 14.000 transaksi kena batas bawah auto rejection. Enam Anggota Bursa (AB) dicurigai lakukan short selling. Tito mengaku tak habis pikir ada sejumlah perusahaan raksasa yang mengeruk begitu banyak sumber daya alam di Indonesia tapi mencatatkan sahamnya di luar negeri. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah sebesar 28,93 poin atau 0,63 persen menjadi 4.508,45 seiring dengan laju bursa saham global. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,24 poin (0,79 persen) menjadi 777,59.

“IHSG BEI terkena dampak pelemahan bursa Asia yang mayoritas ditutup melemah di akhir pekan ini (4/12) menyusul pelemahan bursa wallstreet disaat menanti data tingkat pengangguran setelah kinerja sektor jasa di AS melambat,” kata Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat (4/12).

Ia menambahkan bahwa aksi bank sentral Eropa (ECB) yang mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga deposito juga menjadi faktor kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi di Eropa.

Dari dalam negeri, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah dan pembahasan pemerintah mengenai paket kebijakan lanjutan yang akan propasar juga belum mampu menahan aksi jual investor di dalam negeri, terutama lokal. Padahal, investor asing mencatatkan beli bersih atau “foreign net buy” sebesar Rp182,47 miliar pada Jumat (4/12) ini.

“Sentimen dari dalam negeri selanjutnya yakni cadangan devisa periode November yang sedianya akan dirilis pertengahan bulan ini,” katanya.

Secara teknikal, lanjut dia, IHSG masih berpeluang melemah. Diprediksikan IHSG akan bergerak bervariasi bergerak di kisaran 4.490-4.550 poin pada perdagangan awal pekan depan (Senin, 7/12)..

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 199.739 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,58 miliar lembar saham senilai Rp5,14 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 181,12 poin (0,81 persen) menjadi 22.235,89, indeks Nikkei turun 435,42 poin (2,18 persen) ke level 19.504,48, dan Straits Times melemah 4,84 poin (0,17 persen) ke posisi 2.879,05.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka