Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9). PT Freeport Indonesia kini mendapat izin ekspor untuk Juli 2015 - Januari 2016 dengan kuota ekspor mencapai 775.000 ton konsentrat tembaga. Selain itu Freeport mendapat pengurangan bea keluar menjadi lima persen lantaran kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Gresik, Jawa Timur, yang sudah mencapai 11 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/15

Jakarta, Aktual.com — PT Freeport Indonesia diduga sengaja menggulirkan isu ‘papa minta saham’ terkait pelaporan yang digulirkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

“Jangan-jangan kita ribut sendiri tapi yang mendapat keuntungan justru Freeport,” kata Peneliti Institute Development for Economics Finance (Indef), Enny Sri Hartati, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/11).

Menurutnya, perusahaan asing asal Amerika Serikat itu bisa saja diuntungkan, karena dipastikan dalam 5-10 tahun kedepan negara maju mengalami kondisi ekonomi yang menurun.

Demi memperkokoh perekonomiannya, negara maju tersebut mencari negara berkembang yang memiliki basis SDA yang kuat, seperti Indonesia.

“Mereka cari cara negara yang berbasis sumber daya terutama tambang, di antaranya negara indonesia,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: