Pembeli parsel saat menawarkan harga parsel di bilangan, Cikini Raya, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015). Parsel yang dijual dengan bermacam isi mulai dari makanan hingga peralatan makan. Harga yang ditawarkan dari ratusan ribu sampai dua juta rupiah.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI yang juga Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menerima bingkisan atau parsel yang diduga berasal dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Isi dari parsel tersebut berupa barang pecah belah dan sebuah Galaxy Note 5 bermerek Samsung yang diperkirakan berharga Rp9 juta.

Ketua DPR Ade Komarudin memandang aneh pengiriman parsel dari BPK ke anggota dewan yang duduk di komisi hukum itu. Sebab, BPK bukanlah mitra komisi III melainkan mitra komisi XI DPR.

“Jadi saya enggak paham parsel dari BPK ke komisi III karena enggak ada kaitannya,” ujar Ade di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/7). ‎

Politikus Golkar itu menuturkan, sejak beberapa tahun terakhir hampir semua anggota DPR jarang menerima parsel. Karena itu, ia berpikir positif bahwasannya parsel ‎yang diterima Karding bukan dalam kaitan kerja.

“Mungkin kaitan persaudaraan, temenan, ‎saya nggak tau,” sebut legislator asal Jawa Barat tersebut.

Ia menambahkan, memang tidak ada peraturan terkait boleh atau tidaknya menerima parsel dari lembaga atau perseorangan. Namun, ia mengimbau agar para anggota berhati-hati terhadap barang pemberian yang bisa diindikasikan sebagai bentuk suap.

“Semua harus menghindari praktik yang menimbulkan fitnah dan suap,” pungkas pria yang disapa Akom itu.

 

Laporan: Nailin

Artikel ini ditulis oleh: