Investasi Hulu Masih Lesu
Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA) Tumbur Parlindungan mengungkapkan investasi industri hulu migas tidak hanya menyumbang pendapatan bagi negara, namun juga menciptakan nilai tambah bagi perekonomian bangsa. Sebagai ilustrasi, setiap investasi USD1 juta bisa menciptakan nilai tambah USD1,6 juta, tambahan PDB USD700 juta dan penciptaan lapangan kerja 100 orang.
“Jangan lihat oil and gas dari revenue-nya saja. Lihat efek dominonya. Kalau investasi hulu migas lebih banyak, maka efekknya ke pertumbuhan ekonomi lebih besar lagi,” jelas Tumbur.
IPA menilai kondisi hulu migas Indonesia saat ini telah mengalami krisis, terutama menurunnya investasi hulu migas. Berdasarkan data SKK Migas, investasi hulu migas turun 27% menjadi USD11,15 miliar dari tahun 2015 yang mencapai USD15,34 miliar. Penurunan investasi tersebut otomatis akan menurunkan aktivitas eksplorasi hulu migas.
“Kita sudah krisis. Padahal peluang di migas masih banyak,” jelas Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong
Dampak turunya investasi jelas terlihat dari menurunnya cadangan migas dari 3,7 miliar barel pada 2012 menjadi 3,3 miliar barel pada 2016. Namun peluang di hulu migas tersebut belum bisa dimanfaatkan dengan bagi di Indonesia karena iklim investasi yang masih kurang menarik bagi perusahaan migas multinasional dan lokal. Apalagi situasi migas secara global juga masih lesu.
Page 4: Tantangan Pertamina, Memenuhi Keinginan Kementerian ESDM dan BUMN Sekaligus
Artikel ini ditulis oleh:
Eka