TOPSHOT - An aerial view shows the earthquake and tsunami devasted neighbourhood in Palu, Indonesia's Central Sulawesi on October 1, 2018. - The death toll from the Indonesian quake-tsunami nearly doubled to 832 but was expected to rise further after a disaster that has left the island of Sulawesi reeling. (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia hingga Kamis (4/10), mencatat telah menerima sumbangan dari empat negara asing untuk penanganan tanggap darurat pascagempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Bantuan yang berupa pesawat angkut, genset dan alat pengasapan, telah dikirimkan dari masing-masing pemerintah Singapura, India, Australia, Selandia Baru, dan Qatar.

Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis, memanggil Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk membahas terkait penerimaan bantuan internasional tersebut.

“(Kita) tidak meminta, tetapi kita membuka kesempatan; kalau negara-negara asing ingin membantu ya terima kasih, dan mereka banyak sekali ‘response’-nya. Hari ini masuk (antara lain) dari Jepang, masuk dari ‘New Zealand’, masuk dari India,” kata Wapres Jusuf Kalla sebelum memulai rapat di Istana Wapres Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan keempat negara tersebut telah mendapatkan izin untuk memasuki wilayah Indonesia bersama dengan bantuan pesawat dan alat-alat untuk tanggap darurat di Palu, Sulawesi Tengah.

Selain itu, masih ada dua negara lagi yang sudah mengajukan izin masuk ke Indonesia untuk membawa bantuan yaitu Jepang dan Amerika Serikat.

“Di Kemlu sudah ada ‘clearance’ cepat berdasarkan ‘online’; sehingga pemberian izin ‘clearance’ bagi pesawat bisa dilakukan secara ‘online’. Jadi, data saya mengatakan begitu, dan ada beberapa yang dalam proses misalnya dari Jepang dan dari US Air Force itu juga dalam proses,” jelas Retno di Istana Wapres Jakarta, Kamis.

Bantuan pesawat angkut yang diberikan Singapura berupa dua unit pesawat Hercules C-130, sementara dari India berupa pesawat Hercules C-130j dan Boeing C-17 Globemaster.

“Jenis bantuan (asing) untuk ‘emergency’ yang diperlukan ini adalah mengacu dari apa yang sudah disampaikan Pak Menko (Polhukam). Misalnya, untuk transportasi udara, maka pesawat C-130 itu yang diperlukan,” ujar Menlu.

Deputi Perdana Menteri dan Menlu Selandia Baru Winston Peters di tempat yang sama mengatakan bantuan dari negaranya telah diberangkatkan dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Kamis petang pukul 18.00 WIB.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: