Jakarta, Aktual.com – Sejumlah lembaga survei terus menelisik sejauhmana antusias masyarakat serta seberapa populerkah nama-nama bakal calon kandidat yang muncul di tengah masyarakat Jawa Timur (Jatim) pada Pilkada serentak 2018 nanti.

Indonesia Network Election Survei (INES) misalnya. Dari hasil survei yang dilakukan, masyarakat Jatim sangat menginginkan kepemimpinan seorang yang xenophobis, tidak sectarian, tidak eksklusif, tidak etnosentris, tidak chauvinis, dan terbuka terhadap realitas bahwa dunia kehidupan adalah beragam (multicultural).

“Seorang pemimpin dikatakan tidak xenopobis, jika dia tidak merasa takut, khawatir, curiga terhadap kedatangan dan keberadaan orang, suku, maupun bangsa lain di daerahnya,”kata Direktur Eksekutive INES Widodo Tri Sektianto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/10).

“Sepanjang mereka memiliki komitmen terhadap kemajuan dan pembangunan daerah yang mereka datangi ataupun mereka tempati. Disinilah sosok La Nyalla dianggap paling mampu oleh masyarakat Jawa Timur,” tambahnya.

Lanjut dia, dalam kompetensi sebagai kepala daerah, masyarakat menilai dari kemampuan para bakal calon sebagai chief executive officer untuk memimpin Provinsi Jawa Timur seperti yang diharapkan selama 5 tahun kedepan.

Maka diharapkan sosok tersebut bisa melakukan perubahan yang bisa bermanfaat bagi peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

“Dan meningkatkan indeks pembangunan manusia di Jawa Timur yang dalam Lima Tahun selalu di bawah 70%. Maka tokoh yang dianggap punya kompentensi untuk hal tersebut bisa dilihat dimana La Nyalla Mataliti dinilai oleh 89,4% masyarakat Jawa Timur memiliki kompentensi untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan indeks pembangunan manusia Jatim,” papar Widodo Tri itu.

Sementara itu, Tri Rismaharini dinilai 79,3% responden, Khofifah Indar Parawansa 73,8 %, dan Syaifullah Yusuf (incumbent wakil gubernur) paling rendah tingkat kompentensinya yaitu sebesar 60,4%.

Sedangkan, dalam pertanyaan semi terbuka ketika responden ditanyakan tokoh mana yang akan dipilih sebagai gubernur Jawa Timur jika ada pemilihan saat ini, maka jawaban responden secara reflek menjawab nama La Nyalla, yang dipilih sebanyak 13,2 %, lalu Tri Rismaharini 11,4%, kemudian Khofifah 10,7% dan Syaiffulah Yusuf 8,6% dan menyebut tokoh lainnya yakni 29,3 persen, dan ragu-ragu 26,8 %.

“Ini artinya baru 43,9 persen masyarakat Jawa Timur yang sudah punya pilihan terhadap ke empat tokoh tersebut. Dan sisanya sebanyak 56,1 persen belum punya pilihan terhadap Ke empat tokoh tersebut jika Maju sebagai Cagub Jawa Timur,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 2.178 orang dengan mengunakan metode multistage random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sebesar ±2,1% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh distrik yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini dilakukan mulai 6-16 Oktober 2017.

 

Laporan Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh: