Pelapor kasus pembelian lahan RS Sumber Waras ke KPK Amir Hamzah (kanan) memberikan pendapatnya disaksikan Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan (tengah) dan Aktivis Iwan Piliang dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Diskusi itu membahas permasalahan pembelian lahan RS SUmber Waras oleh Pemprov DKI.

Jakarta, Aktual.com – Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengingatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa partainya menjunjung tinggi etika dan moral dibandingkan kekuasaan, sehingga Ahok tidak cukup berbicara dengan ketua umum untuk memperoleh dukungan PDIP dalam Pilkada 2017.

“PDI Perjuangan tidak bisa diputarbalikkan. Dia ke partai ‘main atas’, seolah-olah cukup dengan ketua umum dan persoalan selesai. Ini PDI Perjuangan bung, dimana etika dan moral lebih utama dibandingkan kekuasaan semata,” ucap Arteria di Jakarta, Senin (22/8).

Arteria menekankan, PDI Perjuangan teguh dalam garis perjuangan dengan pendekatan tidak berbasis pragmatisme. PDIP, katanya, lebih memilih cara berkuasa yang bermartabat dan tidak didikte sekalipun berujung pada konsekuensi ditinggalkan kekuasaan.

“Kami yakin kekuasaan rakyat adalah yang abadi,” jelas Arteria.

Arteria menegaskan partainya tidak ingin konstruksi calon gubernur dan calon wakil gubernur dibentuk atas dasar pragmatisme, dimana karena alasan membutuhkan suara PDIP lantas Ahok bisa dengan mudahnya meminta Djarot kembali berpasangan dengannya.

Ahok sebelumnya bertandang ke rumah Megawati Soekarnoputri untuk meminta izin berpasangan kembali dengan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara