Marwan Batubara

Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara merasa sejumlah  kebijakan Menteri ESDM, Ignasius Jonan jauh dari keberpihakan bagi kepentingan nasional.

Diantara kebijakan Jonan yang dinilai berpihak kepada asing yaitu menaikkan partisipasi Total E&P Indonesia dari semula 30 persen menjadi 39 persen dalam kepemilikan saham pada blok Migas di Mahakam Kalimantan.

Kemudian kebijakan menaikkan harga jual gas ConocoPhillips Indonesia (COPI) dari lapangan Grissik yang menyebabkan kerugian bagi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

“Kementerian ESDM semakin terlihat pro asing! Sebalumnya ConocoPhillips dikasih kenaikan harga gas,” katanya kepada Aktual.com di Jakarta, Minggu (10/9).

Untuk diketahui mengenai perkembangan porsi saham Blok Mahakam, saat ini Kementerian ESDM sedang mempersiapkan surat keputusan menteri yang baru untuk menggantikan surat menteri terdahulu saat Sudirman Said yang mengamanatkan pembagian saham kepada investor lain di Blok Mahakam maksimal hanya sebesar 30 perse.

“Surat pemerintah sebelumnya kan 30%. Nah sesuai dengan arahan pak menteri boleh up to 39%. up nya itu maksimal. Suratnya sedang kita persiapkan,” kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/9).

Sedangkan mengenai gas COPI, Ignasius Jonan memberikan ‘durian runtuh’ kepada ConocoPhillips Indonesia (COPI) dengan cara menaikkan harga jual gas COPI dari lapangan Grissik untuk wilayah Batam, Kepulau Riau kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Di sisi lain PT PGN tidak diperbolehkan untuk menaikkan harga gas ke konsumen seperti ke PLN dan industri lainnya, akibatnya potensi PGN mengalami kerugian sebesar Rp 240 Miliar.
Pewarta : Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs