Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman mengenakan rompi oranye keluar dari gedung KOmisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9). Irman Gusman ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan suap terkait pengurusan kuota gula impor.Aktual/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPD nonaktif, Irman Gusman mengakui adanya pembicaraan ihwal distributor gula saat berbincang melalui sambungan telepon dengan Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti.

Distributor yang Irman singgung ialah CV Semesta Berjaya. Perusahaan ini juga mitra Bulog sebagai distributor gula untuk wilayah Sumbar.

“Saya mengatakan, siapa mitranya? Yang saya kenal ya Memi. Dia yang tahu krisis gula itu karena kekurangan pasokan,” beber Irman, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (5/10).

Bahkan Irman juga mengaku kalau distributor yang dibicarakan tak hanya CV SB. Ada beberapa mitra Bulog yang juga disebut. Sebab, Djarot sendiri menanyakan kepada Irman siapa distributornya.

“Bukan hanya Memi (mitranya), karena dia (Djarot) tanya siapa mitranya. Itu kan kewenangannya ada di Bulog,” jelasnya.

Seperti diketahui, Irman diduga menerima suap Rp100 juta dari Direktur CV SB, Xaveriandy Sutanto. Memi sendiri ialah istri dari Xaveriandy.

Dugaannya, uang itu untuk menggerakan Irman agar menggunakan pengaruhnya dengan menekan pihak Bulog, demi menambah kuota gula impor wilayah Sumbar.

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby