Menurut Gus Im, syarat kedua adalah orang yang rajin menegakkan salat karena salat adalah barometer akhlak manusia.

“Pemimpin yang baik dan layak dipilih adalah pemimpin yang menegakkan salat. Salat melahirkan tanggung jawab,” ujarnya.

Gus Im menjelaskan untuk syarat ketiga adalah gemar menunaikan zakat dan sedekah, karena zakat bukan hanya membersihkan harta kotor saja, melainkan membersihkan harta diri sendiri dari hak orang lain.

“Sedangkan syarat keempat adalah orang yang suka berjamaah, artinya suka bergaul dengan masyarakat dan berusaha mengetahui keadaan rakyat sebaik-baiknya serta mencari jalan keluar atas persoalan-persoalan yang dihadapi rakyatnya,” ucapnya.

Pernyataan Gus Im ini terkait dengan akan digelarnya pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Desember 2021. Untuk itu, dirinya berharap Ketum PBNU yang dipilih dalam Muktamar NU nanti, memiliki empat syarat tersebut.

“Sosok mukmin dan muslim yang baik, bukan seorang penghianat dan memiliki akhlak yang luar biasa serta gemar berzakat dan sedekah tanpa pamrih. Selain itu, bisa mudah diterima seluruh pengurus PW maupun PCNU se-Indonesia dan solutif terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi organisasi,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin