Lebih lanjut Gus Im menjelaskan, NU bukan partai politik. Sehingga, masuk NU untuk memperbaiki diri, tidak untuk menyetir NU.

“Mari kita kembali merenungkan filosofi lambang NU. Makna bintang sembilan yang terdiri dari empat bintang di atas bumi dan empat bintang di bawah bumi serta bintang paling besar. Ketika mengerti tentang NU, maka tak perlu risau. Fa Insya Alloh kita mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW, dan tak perlu memikirkan pembenahan NU tapi cukup diri kita yang berbenah,” tandasnya.

Gus Im, merupakan alumni pondok pesantren Al-Hidayat Lasem dan pondok pesantren Romo Agung Magelang. Lebih aktif bergerak di bidang unit bisnis mikro pondok pesantren, konsultan dan akademisi.

Lebih jauh Gus Im berharap terhadap ketua umum PBNU terpilih nantinya, harus mampu membawa NU mandiri ekonomi, toleransi kerukunan antar umat beragama dan inovatif terhadap perkembangan jaman.

Ketua umum PBNU terpilih, kata dia, nantinya harus bersikap independen. “Jangan sampai ada aroma politik yang kuat saat menahkodai NU ke depan,” pinta tokoh muda NU ini mengakhiri.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin