Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) mengaku terus memantau perkembangan proses pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dan pidato pertamanya sebagai Presiden pada akhir pekan ini waktu AS.

Menurut Gubernur BI, Agus Martowardojo, pihaknya akan terus mengamati nama-nama menteri terutama di sektor ekonomi dalam komposisi kabinet Trump itu. Termasuk di dalamnya soal kebijakan fiskal AS.

“Tapi yang paling kami sangat ingin tahu, bagaimana kebijakan fiskalnya apakah betul ada ekspansi besar dengan potensi penurunan rate pajak, apakah itu akan membuat sumber pembiayaan yang besar, dan bagaimana kerja sama Trump dan the Fed,” paar Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (20/1).

Agus menambahkan, pihaknya juga antisipasi kebijakan perdagangan luar negerinya. “Karena terkait hal ini, kami dengar banyak negara dituduh memanipulasi currency (mata uang) untuk buat posisi mereka kompetitif (dalam perdagangan dunia),” jelas dia.

Namun demikian, kata dia, BI yakin pihak Indonesia tak melakukan manipulasi currency itu. Pasalnya, posisi rupiah sendiri secara year to date (ytd) menguat 2,3 persen di tahun lalu. Apalagi kondisi itu lebih baik dibanding dengan salah satu negara besar yang depresiasi sampai 7 persen.

“Kita terus mewaspadai, sehingga kita tak bisa diam dan selalu lihat kondisi fundamental ekonomi Indonesia dan juga melihat perkembangan mitra dagang kita,” terang Agus.

Untuk itu, kata dia, jika dampak dari kondisi global itu tak dijaga, maka Indonesia saat ini yang tengah bangkit ekspornya, bisa jadi tidak kompetitif. “Makanya, hal seperti itu yang akan terus dijaga BI,” pungkasnya.

 

laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: