Petugas menata uang kertas di ruang penyimpanan uang "cash center" di kantor pusat, Bank Negara Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2016). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 11 triliun untuk kebutuhan Hari Natal dan Tahun Baru 2017. Dalam rangka memenuhi kebutuhan libur panjang tersebut, BNI juga telah mendistribusikan uang rupiah terbitan emisi 2016. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Joko Supratikto mengungkapkan transaksi keuangan, khususnya penarikan, menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 15 Februari 2017 masih berjalan normal.

“Kita tidak menemukan penarikan uang yang di luar kewajaran. Artinya kegiatan Pilkada berjalan secara wajar, normal, mudah-mudahan ketika hari H juga berjalan secara damai dan baik,” ujarnya di Jayapura, Selasa (7/2).

Ia menjelaskan, BI dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 dalam posisi netral dan hanya ingin kebutuhan uang selama proses tersebut bisa dipenuhi.

“Kita sudah sediakan kalau misalnya ada penarikan uang diluar kebiasaan, tapi hingga kini semua berjalan normal,” katanya.

Joko sempat mengungkapkan pihaknya tidak mendatangkan uang secara khusus dari Jakarta untuk mengantisipasi adanya peningkatan kebutuhan uang tunai jelang Pilkada. Uang yang dipersiapkan untuk menghadapi momen Natal 2016 sebesar Rp5,5 triliun hingga kini masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Terjaganya kehandalan stok uang tersebut dikarenakan seusai perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, banyak uang yang kembali masuk ke BI melalui perbankan. Joko pun berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati tentang peredaran uang palsu yang dikhawatirkan meningkat seiring mendekatnya Pilkada serentak 2017.

Ia menilai dengan adanya peningkatan kebutuhan uang tunai menjelang Pilkada akan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan uang palsu. Karena itu masyarakat diminta untuk lebih waspada menghadapi hal tersebut. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh: