Jakarta, aktual.com – John Refra, yang lebih dikenal sebagai John Kei, disebut-sebut telah berkomunikasi dengan kelompok Nus Kei sebelum terjadi penembakan fatal di Bekasi. John Kei telah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut.
“Perkembangan kemarin, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap John Kei. (Pemeriksaan) di Lapas Salemba, ternyata yang bersangkutan di Lapas Salemba,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).
Pemeriksaan tersebut dilaksanakan pada Kamis (16/11) di Lapas Salemba, Jakarta Pusat. John Kei, yang saat ini sedang menjalani masa hukumannya di Lapas Salemba terkait insiden keributan pada tahun 2019, mengakui bahwa ia telah berkomunikasi dengan kelompok Nus Kei.
John Kei menyatakan bahwa ia telah melarang komunikasi tersebut.
“Yang bersangkutan mengakui dihubungi, namun yang bersangkutan menyatakan bahwa yang bersangkutan melarang, katanya seperti itu. Namun kami akan dalami lebih lanjut,” kata Hengki.
Hengki menyatakan bahwa John Kei mengakui telah menerima panggilan telepon dari anggota kelompok Nus Kei sebelum anak buahnya diserang pada malam Minggu (29/10).
“Artinya begini, yang bersangkutan mengakui menerima telpon, sifatnya hanya telepon, bukan bukti berupa teks ya,” katanya.
John Kei mengklaim bahwa ia sudah memberikan larangan kepada kelompok Nus Kei terkait insiden bentrokan tersebut. Meskipun demikian, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait pernyataan John Kei.
“Kita sudah periksa menyatakan ‘ya benar saya dihubungi, namun saya melarang’. Tapi kami tidak percaya begitu saja dan kami akan kejar terus pembuktian-pembuktian apakah ada keterlibatan Jhon Kei di kasus ini,” paparnya.
Sebelum serangan terjadi, terdapat komunikasi antara kelompok Nus Kei dan John Kei melalui telepon. John Kei, yang kini sedang menjalani masa hukumannya di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, terkait peristiwa bentrokan di Kosambi, Jakarta Barat, beberapa tahun yang lalu.
“Akan kami dalami, karena HP baru kita sita siang ini sebelum rilis, kita akan dalami. Sementara kita lihat ada komunikasi cocok dengan keterangan saksi bahwa sebelum penyerangan itu terjadi komunikasi, di mana penyerangnya sebelumnya kumpul di basecamp-nya di Pondok Gede,” kata Hengki.
Ketika berkumpul di basecamp, Hengki menyatakan bahwa salah satu anggota kelompok Nus Kei menghubungi John Kei. Meskipun demikian, konten percakapan dalam panggilan tersebut masih sedang diinvestigasi oleh pihak kepolisian.
“Kumpul di basecamp, telepon ke John Kei, keterangan saksi, dan bukti digitalnya ada dan akan kami dalami, baru kemudian berjalan ke arah TKP,” imbuh Hengki.
Pada malam Minggu (29/10), terjadi pertikaian di Komplek Titian Murni, Medansatria, Kota Bekasi, yang menyebabkan satu orang tewas, yaitu Gaspar (44), akibat penembakan oleh kelompok Nus Kei.
Bentrokan tersebut berasal dari konflik berkepanjangan antara dua kelompok yang berakar dari peristiwa di Maluku Utara pada bulan September 2023.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain