Semarang, Aktual.co — Platform ekonomi kerakyatan terus digembar-gemborkan oleh mantan calon presiden Prabowo Subiyanto. Hal ini dilakukan untuk menentang liberalisasi ekonomi yang terjadi di Indonesia. 
Di sisi lain, pola pikir Presiden RI Joko Widodo belum diketahui sepenuhnya oleh masyarakat luas. Apakah tetap konsisten di jalan Trisakti, atau sudah bergeser. 
Demikian disampaikan politikus Partai Gerindra ini Sriyanto Saputro kepada Aktual.co, di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Kamis (30/10).
“Kita belum tahu mainstraem Jokowi seperti apa. Tapi, yang pasti kita meminta Jokowi berani kembali UUD 45,” imbuhnya.
UUD 45 pasca amandemen keempat dinilai merusak batang tubuh konstitusi bangsa. Di antara pasal yang dianggap paling bermasalah adalah penambahan dua ayat pada UUD 45. Penambahan dua klausul pasal ini mengubah ekonomi kerakyatan ke arah ekonomi liberal.