Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Menlu A.M. Fachir (kanan) berjalan dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Pertemuan tersebut untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerjasama antara Indonesia dan Singapura. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.

Jakarta, Aktual.com — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri bergerak cepat untuk menelisik jika terjadi lonjakan harga pangan.

Jika ada yang terasa janggal di dalam kenaikan harga komoditas, Polri harus segera mengecek apakah ada unsur pidana atau tidak.

“Cek harga pangan di lapangan. Apakah ada yang bias? Apakah ada yang bermain-main?” ujar Jokowi di PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (29/1).

Jokowi mencontohkan harga daging sapi di Indonesia. Dia mempertanyakan, mengapa harga daging di Indonesia lebih mahal per kilogramnya ketimbang harga di negara tetangga, seperti Malaysia atau di Singapura.

“Artinya, ada sesuatu yang lainnya yang telah bisa ditangkap oleh Polri,” ujar bekas Walikota Solo itu.

Tidak hanya soal gejolak harga pangan, Jokowi minta Polri mendukung kebijakan pemerintah soal percepatan pembangunan.

Dia mencontohkan tiga hal, yakni pembebasan lahan, pungutan liar, dan efisiensi waktu pada bongkar muat barang di pelabuhan.

Untuk merespons itu semua, Jokowi meminta pimpinan Polri untuk sering-sering turun ke bawah, memantau langsung dinamika di lapangan agar solusi yang tepat dapat diambil.

“Jangan perintah dari belakang meja. Karena, dengan melihat kondisi langsung di lapangan, bisa dicarikan solusi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby