Ilustrasi Debat Publik

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, menyarankan penyelenggaraan debat publik Pilkada Jakarta dievaluasi. Khususnya mengenai keberadaan pendukung masing-masing pasangan calon dalam arena debat.

“Jangan sampai tujuan debat dimana masyarakat harus menerima materi dengan baik, terganggu dengn persoalan teknis dan keriuhan yang tidak perlu,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (31/1).

Diungkapkan, aksi para pendukung tiga paslon dalam debat publik Pilkada Jakarta seringkali tidak terkendali. Teriakan-teriakan dukungan terlontar bukan pada saat yang disediakan.

Bahkan, tidak jarang moderator harus berkali-kali mengingatkan tim pendukung untuk tetap tenang dan bertindak sopan serta menyampaikan yel-yel pada waktunya saja.

Keriuhan yang terjadi itu, lanjut Hafidz, jelas menggangu kekhidmatan debat. Bukan hanya membutuhkan waktu lebih untuk menenangkan situasi, tetapi juga mengganggu konsentrasi masyarakat Jakarta untuk mencerna materi dan gagasan calon yang disampaikan.

“Oleh karena itu, demi untuk menjaga kehidmatan debat, para pendukung yang sekaligus menjadi tim hore dari masing-masing pasangan calon perlu dievaluasi,” ucapnya.

“Pada debat terakhir, perlu dipertimbangkan apakah perlu menghadirkan tim pendukung sebanyak seperti debat yang kedua,” lanjut Hafidz.

Seandainya pendukung tetap dihadirkan, JPPR memberikan masukan agar jumlahnya dikurangi sehingga ketenangan dalam debat bisa dipastikan berjalan.

Artikel ini ditulis oleh: