Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/1). Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja Polri serta isu-isu terkini seperti terorisme, dan Gafatar. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Kepala Kepolisian RI, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa pengaruh radikalisme ISIS di Indonesia masih cukup tinggi, terlebih dengan meningkatnya jumlah WNI yang berangkat ke Suriah-Irak untuk bergabung dengan kelompok ini.

“Aksi teror yang terjadi di beberapa belahan dunia patut diwaspadai di Indonesia mengingat kemungkinan adanya efek domino, ditiru untuk dilakukan di Indonesia atau sebagai motivasi bagi kelompok teroris di Indonesia untuk melakukan hal yang sama sebagai bentuk partisipasi dan kebersamaan,” sebut Badrodin dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4).

Berdasarkan hasil penyelidikan, WNI yang diduga saat ini berada di Suriah-Irak bergabung dengan ISIS termasuk yang telah meninggal dunia sebanyak 483 orang, 174 orang pria dewasa, 43 orang wanita dewasa dan 40 orang anak-anak (22 laki-laki, 18 perempuan). Sedangkan yang belum teridentifikasi berdasarkan sumber dari media sosial dalam bentuk video dan foto yang diduga kuat bergabung pada konflik di Suriah-Irak sebanyak 166.

“155 orang pria dewasa, 1 orang wanita dewasa dan 10 orang anak laki-laki. 76 orang WNI berencana untuk berangkat ke Suriah-Irak, 43 orang WNI diduga telah kembali ke Indonesia setelah bergabung dengan kelompok ISIS yang terlibat dalam konflik Suriah-Irak,” katanya.

Tidak hanya itu, tambahnya, sebanyak 250 orang WNI diduga akan menuju Suriah-Irak ke daerah konflik dideportasi kembali ke Indonesia oleh beberapa negara seperti Turki (206 WNI), Malaysia (30 orang WNI), Singapura (14 orang WNI).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang