Simulasi Penanganan Teroris (Antara)

Jakarta, Aktual.com — Tim Satuan Tugas Operasi Tinombala berhasil menangkap MAQ alias S alias Brother, salah seorang anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Abu Wardah alias Santoso.

Penangkapan dilakukan pada Senin 21 Maret 2016, sekitar pukul 08.30 WITA, di Desa Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Anak buah teroris yang paling dicari itu ditangkap ketika turun gunung karena kelaparan.

Kepala Satuan Tugas Operasi Tinombala, Kombes (Pol) Leo Bona Lubis menuturkan yang bersangkutan diamankan lantaran sudah tak kuat lagi menahan rasa lapar akibat posisinya yang sudah terkepung oleh aparat gabungan TNI-Polri.

“Kemarin (Senin) itu, pada saat dia mungkin dia sudah enggak kuat, kelaparan nah dia memisahkan diri dari kelompoknya untuk cari makan, nah berdasarkan informasi dari masyarakat, kita langsung bertindak kesana, nah kita tangkap dia di situ,” ujar Leo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (25/3).

Lebih lanjut Leo menegaskan, bahwa S alias MAQ alias Brother yang mampu bertahan lama di hutan belantara bersama kelompoknya itu ditangkap bukan karena menyerahkan diri. Pasalnya, kata Leo setiap anggota didoktrin lebih baik bunuh diri ketimbang menyerahkan diri.

“Jadi posisinya kita tangkap bukan menyerahkan diri, enggak ada mereka menyerahkan diri karena fatwanya santoso itu bunuh diri,” tegas Leo.

Menurut Leo selain karena lapar, Brother juga merasa ajaran yang selama ini diberikan Santoso sudah menyimpang dan tak sesuai dengan yang ia yakini. Akibatnya beberapa diantaranya memisahkan diri dari kelompok besar yang langsung dipimpin Santoso.

“Mereka ini sudah tidak kuat lagi namanya manusia punya keterbatasan, mungkin dia sudah tak kuat dan ajaran-ajaran dari Santoso sudah tidak lagi sesuai dengan apa yang mereka perjuangkan, karena itu dia memisahkan diri,” ucap Leo.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan