Petugas memeriksa pipa penyaluran gas LPG di Depot LPG Pulau Layang Plaju Palembang, Sumatera Selatan, Senin (29/5). Memasuki bulan Ramadan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel menambahkan stok LPG hingga 1.822 MT per hari. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) meminta pengusutan kasus LPG pada Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, hendaknya dijadikan pintu masuk bagi aparat penegak hukum untuk menyisir indikasi kasus lainnya, terutama pada saat Dirjen Migas dipimpin Edy Hermantoro.

Menurut Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, selain LPG, ada banyak permasalahan yang harus menjadi perhatian, di antaranya tender WK Migas, Blok CBM, proyek jargas, rekomendasi ekspor migas dan kondensat serta sosialisasi program konversi ke gas.

“Dari kasus LPG Mini Plant ini seharusnya jadi pintu masuk bagi Bareskrim bisa menyisir semua dugaan korupsi di Ditjen Migas, terutama semasa Edy Hermantoro jadi Dirjen,” kata dia secara tertulis, Jumat (8/12).

Sebagaimana diketahui, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah menggeledah kantor Direktorat Jenderal Migas, Kementerian ESDM, Kamis (7/12). Penggeledahan guna menindaklanjuti penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Kilang LPG Miniplant di Musi Banyuasin tahun 2013-2014.

“Penggeledahan tersebut dilakukan dalam rangka mencari bukti-bukti yang diperlukan terkait dengan penyidikan atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut,” kata Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Kombes Arief Adiharsa kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Andy Abdul Hamid