Dilihat dari profil perusahaan, PT Pasar Komoditas Jakarta dimiliki sebanyak 10% oleh PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), dan 90%  sahamnya dimiliki PT. Global Nusa Lestari.

“Dan jika dikaji lagi, komposisi pemegang saham PT. Global Nusa Lestari adalah PT. Bumindo Kharisma Sentosa sebanyak 99,9% dan yang 0,1% dimiliki Daniel Rusli,” jelasnya.

Inas menguliti lagi, komposisi pemegang saham PT. Bumindo Kharisma Sentosa, ternyata ada nama Daniel Rusli lagi sebanyak 99,5% dan nama Randy Suparman sisanya yang 0,5% itu.

“Jadi, siapakah Daniel Rusli itu? Dia itu aktif di Artha Graha Peduli dan juga menjabat Direktur PT. Indonesia Mitra Jaya atau Artha Graha Group,” tandas Inas.

Dia melanjutkan, sama halnya juga dengan Randy Suparman yang aktif di Artha Graha Peduli. Selain itu juga menjabat Direktur Komersial PT. Sumber Agro Semesta (Artha Graha Group).

“Jadi, ada dua hal dalam raker tersebut yang tak mampu dibantah oleh Enggar. Yakni, Permendag No. 16/M-DAG/PER/3/2017 bertentangan dengan Perpres Nomor 4 Tahun 2015, pasal 19b. Dan bertentangan dengan UU No. 7 Tahun 2014, pasal 18, dimana kewenangan penataan, pembinaan dan pengembangan pasar lelang komoditas justru diatur berdasarkan Peraturan Presiden,” papar dia.

Jadi, dengan kebijakan itu, katanya, sama saja dengan sikap Enggar yang telah dengan sengaja ingin mengangkangi atau merampas kewenangan Jokowi.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka