Jakarta, Aktual.com – Permasalahan dunia penerbangan di Indonesia kerap kali menjadi sorotan. Untuk itu, DPD RI meminta agar permasalahan kondisi penerbangan di Indonesia segera diantisipasi agar mendapatkan pelayanan yang aman dan nyaman.

Pimpinan Rombongan Komite II DPD RI Djasarmen Purba menilai, pertumbuhan industri pesawat terbang saat ini belum diimbangi dengan perbaikan kondisi penerbangan. Pasalnya, hampir seluruh bandara besar di Indonesia mengalami overcapacity yang menimbulkan tingkat tingginya delay akibat traffic pesawat.

“Salah satu contohnya adalah Bandara Soetta yang didesain hanya untuk menampung 19-20 juta penumpang per tahunnya, namun kini sudah mencapai 59-60 juta penumpang per tahun,” ujar Djasarmen saat kunjungan kerja terkait pengawasan UU No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan di Bandara Silangit International Airport, Sumatera Utara, Senin (27/11).

Senator asal Kepulauan Riau itu menambahkan, maraknya penerbangan berbasis tarif murah atau low cost carrier (LCC) yang seringkali tidak memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan. Data dari Komite Nasional keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa jumlah kecelakaan pesawat udara dari tahun 2014-2016 terus mengalami peningkatan.

“Ironisnya sebagian besar kecelakaan tersebut terjadi pada maskpai berbasis LCC,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: