Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (kiri) memberikan keterangan pers terkait penembakan teroris kelompok Santoso di Jakarta, Selasa (19/7). Kapolri memastikan salah satu terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala di daerah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (18/7) adalah Santoso alias Abu Wardah, setelah melakukan cek sidik jari jenazah. Sedangkan jenazah satu lagi adalah Mukhtar anak buah Santoso. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Jakarta, Aktual.com – Kerusuhan massa yang terjadi di Tanjungbalai, Sumatera Utara diduga dipicu oleh persoalan individu kehidupan bertetangga. Untuk itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta kepada seluruh masyarakat tidak terlibat permasalahan yang bersumber dari individu.

“Agar masyarakat tidak terprovokasi karena ini persoalan individu, serta diminta berpikiran jernih dalam menyikapi masalah ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/7).

Dikatakan Tito bahwa pihaknya sangat berharap agar masyarakat harus mempertahankan Sumatera Utara sebagai tempat toleransi umat beragama di Indonesia.

Atas peristiwa tersebut jajaran kepolisian terutama Kepolisian Daerah Sumatera Utara melakukan penjagaan. Hal tersebut guna mencegah dan langkah antipasi agar bentrokan tidak meluas.

Selain itu Kapolri pun melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama bertempat di Markas Polda Sumatera Utara.

“Kapolda untuk sementara waktu akan tinggal di Tanjungbalai,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid