Jakarta, Aktual.com — Di dalam memberikan hukuman kepada anak, menurut Ustadzah Nurhasanah, ada hal lain yang harus diperhatikan oleh orang tua Muslim. Seperti pergaulan anak. Karena tidak di pungkiri lagi yang namanya sebuah lingkungan bermain pastinya akan berpengaruh kepada sang buah hati.

Menurut ia, ada beberapa hal yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW yaitu,

1. Membiasakan anak menundukkan pandangan saat memelihara aurat

Al Fadhl bin Abbas bercerita, “Ketika aku sedang dibonceng di belakang Rasulullah SAW dari Muzdalifah ke Mina, tiba-tiba muncul seorang Arab badui yang membonceng anak perempuannya yang cantik. Kendaraannya berjalan bersebelahan dengan unta yang kendarai oleh Rasulullah SAW. Waktu itu aku memandang anak perempuannya. Rasulullah SAW pun memandang ke arahku dan memalingkan wajahku dari anak perempuan itu. Akan tetapi, aku memandangnya lagi dan beliau memalingkan wajahku lagi. Beliau melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali karena aku memandanginya terus, sedangkan beliau terus mengucapkan talbiyah-nya hingga selesai dari melempar jumrah Aqabah.”

2. Jangan manjakan anak dan menuruti semua kemauannya

Khaulah binti Hakim berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya anak itu bisa menjadi penyebab kikir, pengecut, bodoh, dan sedih.” Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Gantungkanlah pecut di tempat yang bisa dilihat oleh keluarga kalian.”

“Jadi, di balik kecintaan dan kasih sayang orang tua kepada anaknya, Rasulullah SAW tidak menginginkan adanya sikap memanjakan secara berlebihan dan memperturutkan semua keinginan anak. Sehingga sang anak nanti akan berbuat sesukanya dan menuruti semua yang diinginkannya, tanpa ada yang melarangnya. Orang tua yang bersikap seperti ini sama dengan melakukan tindak kejahatan yang besar terhadap anaknya sendiri. Sikap memanjakan dan memberikan kasih sayang yang berlebihan ini mengakibatkan anak merasa tidak pernah ada yang melarang bila berbuat kesalahan serta sama sekali tidak pernah dibiasakan untuk taat kepada Allah SWT dan memelihara batasan-batasan hukum-Nya,” jelas Ustadzah Hasanah kepada Aktual.com, di Tangerang, Rabu (20/04).

3. Jangan biarkan anak bergaul dengan anak manja

Al Ghazali berkata, “Anak harus dijaga untuk tidak bergaul dengan teman-teman sebaya yang dibiasakan hidup senang, mewah, dan mengenakan pakaian-pakaian yang mahal. Karena, apabila anak dibiarkan seperti itu sejak usia dini, kebanyakan akan tumbuh menjadi anak yang berperangai buruk, pendusta, pendengki, suka mencuri, suka iseng, suka menipu, dan suka berbuat seenaknya. Tiada cara lain untuk menghindarkan anak dari hal-hal tersebut kecuali dengan memberikan pengajaran yang baik dan pendidikan yang menyeluruh.”

4. Membantu dan mengajari anak bila tidak mampu mengerjakan sesuatu

Abu Sa’id Al Khudri berkata, “Rasulullah SAW berjumpa dengan seorang anak muda yang sedang menguliti kambing, maka Beliau bersabda kepadanya, ‘Minggirlah, aku akan memperlihatkan cara yang benar kepadamu.’ Rasulullah SAW pun memasukkan tangannya di antara kulit dan daging seraya memanjangkannya hingga tangannya masuk sampai ke bagian ketiaknya, lalu bersabda, ‘Hai anak muda, seperti inilah yang harus kamu lakukan bila menguliti kambing.’ Sesudah itu beliau berlalu dan salat dengan orang banyak tanpa berwudhu lagi dan tidak menyentuh air.”

5. Mengingatkan anak agar tidak berteman dengan orang jahat

Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk adalah seperti orang yang membawa minyak misik dan pande besi. Pembawa minyak misik adakalanya memberikannya kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu peroleh bau yang harum darinya, tetapi ‘pandai besi’ adakalanya baju kamu akan terbakar oleh percikan apinya atau kamu peroleh bau yang tidak enak darinya.”

6. Mengajari etika berbicara dan menghormati yang lebih tua

Abdurrahman bin Sahl dan Huwayyishah bin Mas’ud datang menghadap kepada Rasulullah SAW. Abdurrahman membuka pembicaraan, maka Rasulullah SAW bersabda, “Hormatilah yang lebih tua ! Hormatilah yang lebih tua !”

Rasulullah SAW sendiri apabila putrinya, Fatimah, masuk menemuinya, Beliau bangkit menyambutnya dan menciumnya serta mendudukannya di tempat duduknya. Begitu pula sebaliknya, apabila Beliau masuk menemuinya, ia bangkit menyambutnya dan menciumnya serta mempersilahkannya duduk di tempat duduknya.”

Ketika Sa’ad bin Mu’adz hendak masuk ke dalam Masjid dan telah berada di dekatnya, Rasulullah SAW bersabda kepada orang-orang Anshar, “Berdirilah kalian untuk menghormati pemimpin kalian atau orang yang terbaik di antara kalian.”

“Semoga ini bermanfaat dan bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagai orang tua, dan semoga dengan kita memulai pada diri sendiri ini bisa menjadi contoh bagi orang tua lain dan bisa membuat kekerasan kepada anak menjadi berkurang. Amin,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: