BEM SI Gruduk Kantor Luhut Tolak Reklamasi Dilanjutkan. (ilustrasi/aktual.com)
BEM SI Gruduk Kantor Luhut Tolak Reklamasi Dilanjutkan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan mahasiswa bela rakyat (GMBR) yang menggelar aksi demo di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini Kamis (30/3). Ada tujuh poin keinginan para mahasiswa tersebut.

Pertama, soal penegakan hukum diminta untuk tidak tebang pilih. Khususnya dalam penuntasan kasus e-KTP yang tengah bergulir di pengadilan.

“Jangan yang kecil hukumnya berat, yang besar nggak kelihatan,” ujar Zulkifli usai menerima perwakilan mahasiswa di ruang kerjanya.

Kedua, mahasiswa meminta fungsi MPR diperkuat. Namun kata dia, itu semua tergantung pada DPR. Sejauh ini, yang disepakati adalah perlunya haluan negara.

Ketiga, terkait petani Kendeng. Dikatakan Zulkifli kepada mahasiswa, dalam pembangunan yang menyentuh keberadaan sumber daya alam, harusnya bisa memberi manfaat terbesar bagi rakyat di sekitarnya.

“Karena rakyat Kendeng akan kehilangan alternatif pilihan pertanian,” tuturnya.

Keempat soal pendidikan. Dimana mahasiswa menekankan bahwa pendidikan adalah hak seluruh rakyat Indonesia. Karenanya mahasiswa menuntut agar di Indonesia tidak ada pendidikan yang berbiaya mahal.

Kelima, perlunya pemerintah mengapresiasi TNI dan Polri yang bekerja dengan baik dan profesional. Menurut mahasiswa, perlu ada peningkatan dalam pendapatannya agar aparat fokus terhadap tugasnya tidak mencari sampingan.

Keenam, meminta kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Ketujuh, mahasiswa menolak mega proyek reklamasi di Teluk Jakarta oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

“Penolakan reklamasi akan disampaikan ke pihak terkait,” pungkas Zulkifli.

(Nailin Insa)

Artikel ini ditulis oleh: