Mantan Menakertrans Muhaimin Iskandar (tengah) tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Rabu (28/10). Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan dan korupsi terkait kegiatan Kemenakertrans tahun anggaran 2013-2014 dan dana tugas pembantuan tahun anggaran 2014 dengan tersangka mantan Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Jamaluddien Malik. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar heran dengan tindakan Banyu Biru yang membocorkan surat keputusan pengangkatanya sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).

“Itu lah Indonesia, intelijennya mengaku,” kata Cak Imin di Jakarta, Selasa (2/2).

Menurut Cak Imin seharusnya Banyu dapat menjaga kerahasian sebagai anggota BIN yang baru dilantik. Pasalnya tugas anggota BIN dinilai sangat sensitif dalam menlindungin informasi yang bersifat rahasia.

“Kalau namanya intelijen harusnya ‘nggak’ ada yang tahu,” ujar dia.

Politisi PKB Ida Fauziyah sebelumnya mengatakan pihaknya di Komisi I DPR akan memanggil Kepala BIN Sutiyoso atas tindakan Banyu.

“Komisi I akan meminta keterangan kepala BIN. Jangan lupa bahwa BIN punya posisi strategis ditengah maraknya aksi terorisme,” jelas Ida.

Sebelumnya Kepala BIN Sutiyoso juga sudah menyatakan kekecewaannya atas peristiwa ini. Sutiyoso berjanji akan mengevaluasi penunjukkan Banyu Biru sebagai anggota BIN.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara