Jakarta, Aktual.com — Tugas manusia di muka Bumi ini adalah ibadah. Dalam arti kata, kita harus menaati semua perintahnya dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.

Beberapa di antara manusia yang ada, sudah merasa bahwa segala yang ia lakukan, dan ia jalankan sudah menjadi hamba Allah SWT yang paling dicintai.

Namun dari manakah kita mengetahui bahwa hal yag kita sudah anggap benar dan kita sudah kerjakan Allah SWT telah menyukainya? Sebenarnya Allah telah menjelaskan bagaimana menjadi hamba Allah SWT yang dicintainya.

Cinta Hamba kepada Tuhannya dan cinta Allah SWT terhadap Hamba-Nya mensyaratkan ketundukan (Tawajuh) hati manusia dan seluruh perangkat fisiknya pada segala sesuatu yang diridhai Tuhannya.

Pertama
Mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan sebab utama untuk mendapatkan kecintaan Allah SWT yang Maha Tinggi.

Kedua
Berlemah lembut kepada kaum Mukminin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjihad di jalan Allah SWT, dan tidak takut kecuali hanya kepada-Nya.

Ketiga
Menegakkan amalan-amalan sunnah sesudah yang fardhu. Sebagaimana yang terdapat dalam hadis Qudsi

Keempat
Mencintai, mengungunjungi, menolong dan menasehati karena Allah SWT. Amal-amal ini terkumpul dalam satu hadis qudsi

Kelima
Ujian Allah SWT berupa musibah dan bencana, jika sabar dan tabah dalam mengahadapi ujian dari Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mencintai hambanya tersebut.

Memperoleh kecintaan Allah SWT lebih penting daripada klaim cinta kepada-Nya. Karena tidak setiap orang yang mengaku cinta kepada-Nya bisa mendapatkan cinta-Nya.

Walaupun kecintaan Allah SWT tidak akan diberikan kecuali kepada siapa yang benar-benar mencintai-Nya. Di antara bukti cinta kepada-Nya adalah dengan senantiasa beribadah kepada-Nya dan mengikuti petunjuk utusan-Nya, Rasulullah SAW, dalam setiap aktivitas, baik berkata atau berbuat.

Artikel ini ditulis oleh: