Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) menyampaikan keputusan hasil sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1438 H di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (26/5/2017). Pemerintah memutuskan 1 Ramadan 1438 H disepakati jatuh pada Sabtu, 27 Mei 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid mengatakan, sudah seharusnya sidang isbat tidak perlu dilakukan Kementerian Agama dalam menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.

Menurut dia, dalam penentuan itu cenderung memperlihatkan perbedaan di internal agama Islam. “Sidang isbat H-1 sering mengesankan kurang baik jika kebetulan ada perbedaan hasil penetapan sehingga mengekspos perbedaan H-1 Ramadhan-Syawal,” kata Sodik saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (24/6).

Seharusnya, sambung dia, dalam penetapan dua hari besar tersebut sudah bisa ditentukan melalui kalender hijriah secara permanen dan akurat. Sehingga, tidak perlu lagi ada perdebatan nantinya.

“Saya berharap umat Islam Indonesia menjadi pelopor dalam penggunaan kalender hijriyah permanen dan akurat sesuai dengan standar syariah tapi tetap menggunakan IPTEK mutakhir.”

“Dengan pola begini maka tidak perlu lagi ada kesibukan khusus jelang 1 Ramadhan atau 1 Syawal cukup pengumuman menteri agama saja tentang kalender tersebut ditambah penjelasan menteri mengenai keputusan sidang isbat internal Ormas,” kata politikus Gerindra itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Wisnu