Simulasi yang dilakukan KPU Kota Administrasi Jakarta Selatan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi proses Pilkada putaran kedua secara langsung, sehingga warga tidak lagi kesulitan saat Pilkada putaran kedua dilaksanakan pada Rabu (19/4). AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo menjamin kegiatan Tamasya Al Maidah akan mengutamakan ketertiban dan keamanan. Ia menolak jika kegiatan ini nantinya dapat mengintimidasi masyarakat yang melaksanakan hak pilihnya dalam pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April nanti.

“Kita tidak akan mengadakan intimidasi. Kalau ternyata ada intimidasi tangkap saja, kita tidak ada masalah. Kita hanya memantau, melihat dan memastikan pilkada (DKI Jakarta) ini berlangsung damai,” jelas Sambo di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4).

Tamasya Al Maidah, jelas Sambo, merupakan pengawalan yang terfokus pada pengumpulan data kecurangan pada setiap TPS di Jakarta. Data tersebut nantinya akan dikumpulkan dan menjadi bahan materi gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK), jika memang terbukti ditemukan kecurangan.

“Tugasnya hanya memantau mengawasi dan memotret, sehingga kalau nanti ada apa-apa, kita akan banyak saksi dan banyak bukti saat (mengajukan Gugatan) di MK dan bisa menegakkan kebenaran,” katanya.

“Kita datang untuk melihat, sambil berdzikir dan berdoa supaya tidak ada kecurangan dalam pilkada, karena kita punya indikator (kecurangan). Banyak terjadi penyusup-penyusup. Sudah banyak terjadi yang diundang dari pihak sebelah yang dikhawatirkan akan melakukan kecurangan dan merusak demokrasi. Makanya kita undang ini (alumni 212) agar pilkada (DKI) bisa berjalan dengan jujur dan demokratis,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: