Sangihe, Aktual.com – Komandan Korem (Danrem) 131 Santiago Sulawesi Utara Brigjen TNI Sabar Simajuntak, mengatakan pengamanan di wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Utara dengan Filipina diperketat.

“Sebagai daerah perbatasan dengan negara Filipina, pengamanan di Kabupaten Sangihe dan Talaud sebagai pintu masuk harus diperketat,” kata Brigjen TNI Sabar Simajuntak di Tahuna, Jumat (21/7).

Menurut Danrem, semua anggota TNI yang bertugas di daerah Sangihe dan Talaud sebagai wilayah perbatasan tidak boleh lengah, karena wilayah perbatasan pasti dijadikan pintu masuk oleh pemberontak yang lari dari Filipina.

“Anggota TNI yang berada di wilayah perbatasan tidak boleh lengah dalam melaksanakan tugas, sebab pintu masuk dari Filipina adalah kabupaten Sangihe dan Talaud,” tegas Danrem.

Karena tidak menutup kemungkinan pasca pergolakan di wilayah Marawi Filipina Selatan, para teroris memanfaatkan wilayah Sangihe dan Talaud sebagai pintu masuk ke Indonesia.

“Aparat keamanan harus memperkuat pengamanan di wilayah perbatasan agar pergerakan masyarakat pelintas batas bisa dipantau setiap saat,” kata Danrem.

Sebagai aparat teroterial setiap anggota TNI harus berusaha mengenali semua penduduk Kabupaten Sangihe dan Talaud yang melakukan kunjungan ke negara Filipina.

“Kalau sampai ada teroris yang berhasil masuk ke Sulawesi Utara berarti suatu kelalaian anggota TNI,” Kata Danrem.

Danrem juga sangat mengharapkan dukungan masyarakat setempat untuk memberikan informasi kepada aparat keamanan apabila mengetahui ada orang yang tidak dikenal.

“Apabila masyarakat menemukan orang yang baru dan mencurigakan mohon laporkan kepada aparat keamanan,” pinta Danrem.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: