Dumai, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengungkapkan bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mulai menyelimuti wilayah Kota Dumai dan sekitar di Provinsi Riau.

“Pagi ini terpantau jarak pandang di Dumai turun menjadi hanya berkisar lima kilometer, dari biasanya tujuh sampai delapan kilometer,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi, di Pekanbaru, Kamis (18/8).

Pada daerah lain di provinsi ini, lanjutnya, jarak pandang masih tergolong relatif aman dari kabut asap sebagai imbas bahaya karhutla seperti Pekanbaru dengan jarak pandang sembilan kilometer, Rengat enam kilometer, dan Pelalawan 10 kilometer.

Menurutnya, timbul kabut asap di Dumai tak terlepas kondisi lonjakan titik panas di Kabupaten Rokan Hilir dan merupakan wilayah konsentrasi karhutla di Riau, karena mayoritas titik panas serta titik api terdeteksi berada di daerah ini dalam sepekan terakhir.

Pada Rabu (17/8) kemarin, titik panas di wilayah berbatasan langsung dengan Dumai terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua 123 titik, 92 titik di antaranya menjadi titik api, sedangkan hari ini terpantau 22 titik panas, dan 17 di antaranya titik api.

“Kami bandingkan titik panas di Dumai kemarin, dari total 278 titik panas di Riau, 20 titik panas di antaranya berada di daerah pelabuhan itu dengan 14 titik api. Hari ini, hanya tiga titik panas dan nihil titik api,” ujarnya pula.

“Asap yang terkonsentrasi di Dumai juga dipengaruhi pergerakan arah angin dari tenggara menuju barat daya dengan kecepatan lima sampai 15 knots atau 10 hingga 27 kilometer per jam,” kata Slamet pula.

Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau menyampaikan pekan ini, terus melanjutkan operasi pengeboman air menggunakan helikopter MI-8 di ke wilayah Rokan Hilir.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh: