Calon tunggal dinilai bisa merusak demokrasi. Kemungkinan besar pemilih yang tidak ingin memilih calon tunggal tidak mencoblos.
“Ini perlu ada sosialisasi alat peraga kertas suara calon tunggal yang terdapat pilihan kolom kosong. Kalau pemilih tidak setuju, seharusnya mereka tetap mencoblos kolom kosong. Kalau tidak milih, itu malah menguntungkan calon tunggal,” kata Komisioner Badan Pengawas Pemilu Muhammad Afifudin di Jakarta.
KPU mencatat ada 16 calon tunggal di Pilkada 2018. Nantinya 16 calon itu bakal melawan kotak kosong. Ketua KPU Arief Budiman mengatakan pasangan calon tunggal tidak baru-baru ini saja terjadi. Fenomena ini sudah terjadi sejak 2015.
Terlebih itu semua, kata dia sudah diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota menjadi Undang-Undang.
“Jadi mencoblos kolom kosong itu sah, mencoblos gambar paslon itu juga sah, tinggal mana keyakinan dia. Apakah itu sudah cocok, silakan milih paslon, kalau belum cocok silakan coblos kolom kosong,” katanya. Arief bilang jika pemenangnya adalah kotak kosong maka akan dilaksanakan pilkada ulang.
Berikut pasangan calon tunggal yang melawan kotak kosong:
1. Kota Prabumulih: Ridho Yahya-Andriansyah Fikri (Diusung PKPI, PBB, PPP, PAN, Demokrat, Hanura, PKB, NasDem, PDI-P, Golkar). 2. Kabupaten Padang Lawas Utara: Andar Amin Harahap-Hariro Harahap (Diusung PAN, PKB, Demokrat, PKPI, PBB, PPP, Hanura, PDI-P, NasDem, Gerindra, Golkar).
3. Kabupaten Tapin: Muhammad Arifin Arpan-Syafrudin Noor (Diusung PAN, PKS, PPP, Gerindra, Demokrat, PDI-P, PKB, Golkar). 4. Kabupaten Mamasa: Ramlan Badawi-Marthinus Tiranda (Diusung PBB, PAN, PPP, PKPI, PKS, NasDem, Golkar, PDI-P, PKB, Demokrat). 5. Kabupaten Tangerang: Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli (Diusung Gerindra, PKPI, PBB, Hanura, PPP, PAN, Golkar, PDI-P, PKS, PKB, NasDem, Demokrat).
6. Kota Tangerang: Arief Wismansyah-Sachrudin (Diusung PDI-P, NasDem, PKB, Hanura, PAN, PPP, PKS, Gerindra, Demokrat, Golkar). 7. Kabupaten Jayawijaya: Jhon Richard Banua-Marthin Yogobi (Diusung PBB, PKS, PAN, Hanura, PDI-P, PKB, Golkar, Demokrat, NasDem, PKPI). 8. Kabupaten Pasuruan: Mohammad Irsyad Yusuf-Mujib Imron (Diusung Hanura, Demokrat, PPP, PKS, PDI-P, NasDem, Gerindra, PKB, Golkar). 9. Kabupaten Minahasa Tenggara: James Sumendap-Jesaja Jocke Oscar Legi (Diusung Demokrat, Hanura, PAN, PPP, Golkar, Gerindra, PKPI, PDI-P).
10. Kabupaten Enrekang: Muslimin Bando-Asman (Diusung Hanura, PDI-P, NasDem, Gerindra, Demokrat, PAN, Golkar). 11. Kabupaten Lebak: Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi (Diusung PDI-P, Gerindra, PKS, PKB, Hanura, NasDem, Golkar, PAN, PPP, dan Demokrat). 12. Kabupaten Deli Serdang: Ashari Tambunan-Ali Yusuf Siregar (Diusung Golkar, PDIP, PAN, PKS, PKB, PKPI, Hanura, Demokrat, PPP, Gerindra dan NasDem). 13. Kabupaten Mamberamo Tengah: Ricky Ham Pagawak-Yonas Kenelak (Diusung Demokrat, PKS, PDIP, Gerindra, PAN, dan PBB).
Ambil Pelajaran