Karyawan jasa penukaran uang asing menunjukkan dolar Amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar atau kurs kembali menurun, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 14.734 per USD pada Kamis (30/8/2018) naik menjadi Rp 14.800 per USD pada pukul 07.00 WIB. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi, bergerak menguat menjelang rilis data neraca pembayaran.

Pada pukul 10.17 WIB, rupiah bergerak menguat 13 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.200 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.213 per dolar AS.

“Dalam transaksi hari Jumat rupiah akan diperdagangkan fluktuatif di level 14.175-14.240, tapi akan ditutup melemah tipis akibat dampak dari jeleknya data neraca pembayaran atau defisit transaksi berjalan,” kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat (9/8).

Bank Indonesia akan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2019, Jumat ini. Menurut Ibrahim, investor akan sangat mencermati data ini, terutama di pos transaksi berjalan.

BI memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal II-2019 lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya.

Ibrahim mengatakan ketika neraca transaksi berjalan defisit, apalagi semakin parah maka mata uang akan sangat tergantung kepada arus modal di pasar keuangan alias “hot money” yang bisa datang dan pergi sesuka hati.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid