Jakarta, Aktual.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur memantau langsung petugas pelabuhan, terminal dan bandara di Malaysia, dalam melayani puluhan ribu Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak pulang ke Indonesia.

Dalam keterangan tertulisnya kepada Aktual.com, Selasa (5/7) kemarin, disampaikan Duta Besar RI untuk Kerajaan Malaysia, Herman Prayitno, Bahwa mudik jelang Hari Raya Idul Fitri merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan WNI di Malaysia.

“Pemantauan angkutan laut di Pelabuhan Hutan Melintang, Port Dickson, Melaka, Klang, Kukup, Stulang Laut, Tawau, Pasir Gudang. Angkutan darat di terminal bus di Kucing dan angkutan udara di bandara KLIA dan KLIA2,” terangnya.

Sebelum itu, Dubes Herman pada tanggal 22-24 Juni 2016 juhga melakukan pemantauan arus mudik lebaran di Pelabuhan Tawau (Sabah) dan 27-28 Juni 2016 di Pelabuhan Hutan Melintang.

Dari pelabuhan Tawau, kapal-kapal yang diberangkatkan untuk tujuan Nunukan dan Tarakan, sementara dari pelabuhan Hutan Melintang kapal yang diberangkatkan untuk tujuan Tanjung Balai dan Asahan.

Dubes Herman menyempatkan diri menginspeksi kapal yang akan segera berlayar menuju Nunukan, Tarakan, Tanjung Balai dan Asahan. Ia memeriksa langsung peralatan pelayaran, pengamanan (life jacket), pendingin ruangan (AC).

Hasil pemantauan, disampaikan dia bahwa pihak pengelola pelabuhan telah mempersiapkan sarana dan manajemen pelabuhannya dengan baik dan tertib menghadapi mudik lebaran 2016.

Jumlah TKI yang akan mudik lebaran 2016 sendiri diungkapkan mengalami penurunan sekitar 10 persen menjadi 73.000 orang dibandingkan dengan mudik lebaran tahun 2015 lalu. Sementara khusus TKI yang memanfaatkan bandara untuk mudik mengalami peningkatan sebesar 10 persen menjadi 27.000 orang dibandingkan tahun 2015.

“Total TKI yang mudik lebaran dari Malaysia ke Indonesia pada tahun 2016 kurang lebih sebanyak 100.000 orang,” jelas Herman.

TKI di Malaysia, dari ramah-tamah Dubes RI dengan beberapa penumpang, diketahui sebagian besar bekerja pada konstruksi bangunan, peladangan, menjahit dan rumah tangga.

 

Laporan: Sumitro

Artikel ini ditulis oleh: