Sebagai upaya mengantisipasi paceklik, Kementerian Pertanian menargetkan panen padi pada musim ketiga yakni mulai Oktober hingga Desember 2017 mencapai 1 juta ha per bulan dengan beras yang dihasilkan mencapai 3 juta ton per bulan. AKTUAL/Munzir

Semarang, Aktual.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Juliari P Batubara, mengingatkan pemerintah daerah untuk mempertahankan lahan-lahan pertanian dari alih fungsi lahan.

“Pemerintah daerah harus ketat dalam mempertahankan lahan pertanian yang mulai banyak beralih menjadi perumahan, niaga, dan kepentingan komersial lainnya,” katanya di Semarang, Jumat (2/3).

Hal itu diungkapkannya usai pembukaan pasar murah di Kecamatan Banyumanik yang merupakan bagian kunjungan kerja dan dengar pendapatnya sebagai wakil dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I.

Selain di Kecamatan Banyumanik, Juliari juga menggelar pasar murah di Pedurungan, dilanjutkan pada Sabtu (3/3) mendatang di dua titik lainnya, yakni Semarang Utara dan Semarang Timur.

Awal Februari 2018, Ari, sapaan akrab Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan itu, juga menggelar pasar murah di dua titik di Kota Semarang, yakni Kecamatan Semarang Barat dan Tembalang.

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan pemerintah pusat sekarang ini sedang menggalakkan program swasembada pangan yang terus dikejar dengan pemanfaatan teknologi maju di bidang pertanian.

“Memang tidak mudah, Indonesia sebagai negara dengan penduduk mencapai 250 juta jiwa harus terus digenjot pertaniannya. Wilayah-wilayah mana di Indonesia yang bisa ditanami makanan pokok,” katanya.

Dengan pemanfaatan teknologi maju, Ari yang duduk di Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM, dan BUMN itu yakin sektor pertanian akan semakin maju.

“Nantinya, harga bahan pangan pokok akan menjadi murah dan semakin diminati masyarakat. Desa yang menjadi penghasil bahan pokok berkewajiban menjaga produktivitas pertaniannya,” katanya.

Tak hanya itu, kata dia, peran pemerintah daerah penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerahnya masing-masing dan menjaganya agar jangan sampai mengalami penurunan.

“Makanya, alih fungsi lahan pertanian yang selama ini terjadi untuk perumahan, niaga, dan kepentingan komersial lainnya diharapkan ke depan tidak perlu terjadi lagi,” kata Ari.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang juga hadir mengatakan upaya menjaga harga bahan pokok agar tetap stabil juga berperan menekan laju inflasi suatu daerah.

“Harga awalnya juga harus dijaga. Kan tergantung kalau panen raya barangnya berlebih sementara permintaan sedikit, harga turun. Sebaliknya, permintaan naik dan barang sedikit, harga naik,” katanya.

Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu mengatakan dari pengalaman dari tahun lalu bisa diprediksi waktu kebutuhan meningkat atau stok menipis untuk dilakukan manajemen pengelolaan distribusi barang.

Artikel ini ditulis oleh: