wakil Gubenur DKI Jakarta 2007-2012 Mayjen TNI (purn) Prijanto (kiri), Sekjen MIUMI Ustad Bachtiar Nasir(tengah), Ketua DPP HTI Ustad Rokhmat S Labib (kanan) saat menjadi pembicara diskusi di gedung Joang 25, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016). Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahir Indonesia dalam mengambil tema " Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir?

Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta era Fauzi Bowo, Prijanto meminta Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk bersikap legowo dalam proses hukum yang sedang dijalaninya dalam kasus penistaan agama.

Ahok diminta jangan terlalu banyak berkelit dan berdalih atas kasus hukum yang tengah diterimanya. Justru jika Ahok banyak berkelit dan selalu membela diri, sama saja Ahok sedang menggali lubang sendiri.

“Saya sarankan, wahai Ahok, bertaubatlah. Akuilah kasus ini dan lemparkanlah “handuk putih”, agar proses hukum bisa berjalan dengan baik,” ujar Prijanto dalam keterangan yang diterima, Sabtu (22/10).

“Jadi Ahok ini, semakin Anda berkelit, maka akan semakin dalam Anda terbenam. Ahok, Anda ini saat ini seperti kerbau yang masuk lumpur. Semakin bergerak Anda akan makin terbenam,” jelasnya.

Kasus yang didera Ahok karena dirinya beberapa saat lalu telah menistakan Al-Quran terkait Surat Al-Maidah ayat 51, dimana umat Islam dilarang memilih pemimpin dari non muslim. Disebut Ahok, Surat Al-Maidah itu sebagai pembohongan.

Namun sayangnya, dari kasus itu Ahok banyak berkelit dengan menyebut dirinya juga sudah banyak mengumrohkan umat muslim dan banyak membangun masjid.

Disebut Prijanto, sikap Ahok yang demikian itu, membuktikan ketidaktulusannya dan hanya berdasar kepentingan pokitik.

“Sikap perhatian seseorang (Ahok) kepada umat Islam, sangat tidak tulus, ada tendensi politiknya. Dan Allah SWT juga ngerti,” ucap Prijanto.

“Selama ini Ahok berkoar, banyak mendirikan masjid, mengumrohkan ustad dan penjaga masjid, bantuan ke sekolah-sekolah Islam, dan lainnya. Tapi itu berbau politik, dan tidak tulus. Dan Allah SWT sangat-sangatlah tahu,” imbuh dia.

Dan kasus hukum yang sekarang diterimanya, menurut Prijanto, sebuah hukum dari Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Ahok telah kena tulah dari perilakunya selama ini. Karena semua ini, pasti telah menjadi kehendak Sang Maha Pencipta.

“Karena Allah tidak menghitung berapa banyak ustad dan penjaga masjid yang sudah diumrohkan. Allah SWT juga tidak melihat berapa banyak masjid yang direnovasi. Tetapi Allah SWT melihat sejauh mana ketulusannya atas perbuatannya untuk umat,” tegas dia.

Peringatan dari Allah SWT yang keras ini, kata dia, bisa dilihat dari reaksi umat Islam sedunia. Bahkan umat nasrani yang punya etika juga telah ikut menghukumnya, ketika Ahok melecehkan Al-Quran.

“Jadi tak ada manusia yang mendahului mengetahui atas kehendak dari Sang Maha Pencipta. Ahok bertobatlah,” pungkas Prijanto.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka