Pembalap sepeda beradu kecepatan dalam etape pertama Tour De Singkarak 2015 di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (3/10). Etape Pertama Tour De Singkarak 2015 diikuti 131 pembalap yang menempuh jarak 163 kilometer dari Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan, menuju Pantai Gondoria, Kota Pariaman. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/15.

Padang, Aktual.com — Panitia kejuaraan balap sepeda Tour de Singkarak 2015 mengatakan etape dua dari Padang Pariaman menuju Danau Singkarak, Solok, Minggu (4/10), menawarkan sensasi baru bagi para peserta TdS karena kali pertama mereka melintasinya.

“Etape ini memang rute baru. Cukup menantang karena memiliki tanjakan yang tinggi. Persaingan akan ketat di sini,” kata pimpinan perlombaan Tour de Singkarak (TdS) 2015 Sondi Sampurno ketika dihubungi di Padang Pariaman.

Etape kedua dengan jarak tempuh 140 kilometer itu relatif cukup dinamis karena diwarnai dengan lintasan datar yang panjang. Setelah itu, semua pebalap dihadapkan dengan tanjakan yang cukup tinggi dan panjang. Salah satu titik tanjakan itu berada di Panorama.

Panorama itu juga ada titik King of Mountain (KOM). Di titik inilah pebalap dengan spesialisasi climber akan mengejar poin. Pebalap asal Iran, Indonesia, maupun yang lain akan bersaing dengan ketat di titik ini. Apalagi, titik ini adalah kategori satu yang banyak menyiapkan poin.

Semua pebalap saat melintasi etape tersebut juga ditawarkan sensasi melihat Kota Padang dari ketinggian. Selama ini, kata dia, lintasan ini selalu terlewatkan karena merupakan poros utama masuk ke Ibu Kota Sumatera Barat itu dari wilayah Solok dan sekitarnya.

Selain ditawarkan sensasi baru, lanut dia, etape dua adalah titik awal bagi semua peserta kejuaraan dengan total hadiah Rp2,5 miliar itu mengejar waktu dan poin setelah di etape pertama dari Pantai Carocok menuju Pantai Gondoria dan Pariaman tidak ada pencatatan karena ada masalah.

Pada etape dua, selain ada titik KOM, juga ada tiga titik sprint yang harus dikejar oleh semua pebalap, yaitu di Kilometer 26,5 tepatnya di Pauh Kembar. Selanjutnya, berada di KM 67, tepatnya di depan kantor gubernur dan yang ketiga di depan kantor Bupati Solok, tepatnya di KM 125,5.

“Kami akan mencoba mengambil titik-titik ini (sprint dan KOM). Yang jelas kami ingin memberikan kesempatan pada pebalap muda untuk mendapatkan pengalaman dan menambah jam terbang,” kata Pelatih Timnas Indonesia Hendri Setiawan.

Sementara itu, kurang lebih 130 pebalap dari 21 tim akan bersaing pada kejuaraan yang masuk kalender UCI dengan kategori 2.2 ini. Mereka akan menempuh total jarak tempuh 1.300-an kilometer yang terbagi dalam sembilan etape.

Selain untuk perlombaan, kejuaraan itu juga mengenalkan destinasi wisata di Sumatera Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan