Jakarta, Aktual.co —  Masyarakat Adat Papua Barat, meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatasi krisis listrik di daerah itu.
“Masyarakat Kabupaten Wondama, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak hanya bisa menikmati listrik 12 jam sehari itu pun hanya di ibu kota Kabupaten,” kata Tokoh Intelektual Masyarakat Adat Papua Barat Benadetha Mandacan yang ditemui di Manokwari, Sabtu (8/11).
Dia mengatakan, bahwa listrik hanya dirasakan dan dinikmati masyarakat di ibu kota kabupaten, sedangkan masyarakat yang tinggal di kampung-kampung belum menikmati listrik.
“Krisis listrik di beberapa Kabupaten Provinsi Papua Barat yakni Kabupaten Wondama, Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak menghambat pembangunan daerah tersebut terutama sektor investasi tidak berjalan baik,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa krisis listrik membuat pertumbuhan ekonomi daerah itu lambat, bagaimana masyarakat setempat sejahtera bila pertumbuhan ekonomi daerah lambat.
Berbagai elemen masyarakat, katanya, sudah berulang kali meminta pemerintah daerah agar listrik 24 jam di seluruh daerah Papua Barat merata sampai di kampung-kampung, namun pemerintah daerah hanya janji tidak terealisasi sampai saat ini.
Masyarakat juga telah menyampaikan aspirasi ini kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat untuk melanjutkan aspirasi itu kepada Gubernur Papua Barat, namun kenyataan Kabupaten Wondama masih tetap krisis listrik.
Oleh sebab itu, lanjut dia, masyarakat adat Papua Barat minta kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla agar mengatasi listrik di Papua Barat sebagaimana janji Jokowi komitmen membangun tanah Papua.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby