Analis pasar uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada,

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini mengalami pelemahan yang cukup dalam. Hal ini terjadi, para pelaku pasar lebih memburu mata uang yang masuk kategori safe heaven. Sehingga mata uang seperti Rupiah terus melemah.

Setelah kemarin ditutup melemah, pada pembukaan hari ini mengutip Bloomberg, Rupiah dibuka di posisi Rp13.331. Atau melemah 8 poin daro penutupan kemarin di posisi Rp13.323. Bahkan beberapa menit kemudian Rupiah kian terpuruk ke level Rp13.346.

Menurut Reza Priyambada, Analis Pasar Uang PT Binaartha Sekuritas, minat pelaku pasar terhadap sejumlah mata uang safe heaven meninggi, membuat laju sejumlah mata uang Asia yang non kategori tersebut kembali mengalami pelemahan, termasuk rupiah.

“Meski laju USD melemah terhadap Swiss Franc dan JPY seiring lonjakan pada kedua saham tersebut, namun ternyata tidak juga membuat sejumlah mata uang menguat yang disebabkan peningkatan _demand_ tersebut. Hal ini membuat Rupiah dibuka di zona merah,” jelas Reza di Jakarta, Kamis (18/5).

Adapun, dia melanjutkan, sejumlah sentimen positif dari dalam negeri, terkait jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan percepatan program infrastruktur oleh para menteri terkait kurang direspon positif pasar.

“Sehingga dampaknya, kurang kuat mempertahankan rupiah di zona hijaunya,” imbuh Reza.

Dengan kondisi seperti, menurutnya, harapan akan adanya kenaikan pada Rupiah mulai terhalangi. Oleh karena itu, pelaku pasar pun disarankan untuk lebih berhati-hati terhadap potensi pembalikan arah melemah.

“Kami perkirakan, laju rupiah akan bergerak di level support (optimis) dengan kisaran Rp13.331.Sekalipun di pagi ini sudah melewati. Sedang untuk tingkat resisten rupiah akan berada di rentang Rp13.314,” pungkas dia.

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs