Setelah video pembakaran viral, polisi pun melakukan penyelidikan dan menemukan pelaku pada hari ini di wilayah Bandung, Jawa Barat.

“Yang bersangkutan bernama Uus Sukmana berasal dari Desa Cibatu Garut dan ditangkap di Jalan Laksmi Bandung, di tempat kerjanya. Dia bekerja di toko bangunan,” ujarnya.

Saat ini, pelaku sedang dalam pemeriksaan di Polda Jabar. Untuk status pelaku, kata Arief, yang bersangkutan masih terperiksa. Ia menuturkan, bahwa polisi akan menyampaikan secara lengkap pada Jumat, 26 Oktober 2018.

Bendera Tauhid atau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ?

Ustaz Muhammad Arifin Ilham melalui akun Facebooknya menjelaskan asal usul bendera hitam berlafaz Tauhid. Pada penjelasaan yang disampaikan melalui video itu, Arifin Ilham merujuk pada Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibn Majah dari Ibn Abbas RA, bahwa “Rayah Rasulullah Saw berwarna hitam dan Liwa beliau berwarna putih”

Ar Rayah merupakan panji perang Rasulullah berwarna hitam bertuliskan lafaz Tauhid ‘Laa ILaaha Illaallah Muhammadar Rosulullah’ berwarna putih. Sedangkan Liwa merupakan bendera Rasulullah berwarna putih juga bertuliskan lafaz Tauhid tapi berwarna hitam.

Penegasan soal kalimat Tauhid dalam Ar Roya bertuliskan kalimat Tauhid disampaikan Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Bari (VI/147), merujuk Hadist Nabi dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rayah Rasulullah berwarna hitam dan Liwa berwarna putih tertulis di situ ‘Laa ILaaha Illaallah Muhammadar Rasulullah’.

Di zaman Rasulullah, Liwa dan Rayah menjadi kemuliaan bagi pemegangnya sekaligus eksistensi kaum Muslimin dalam peperangan. Tapi, makna Liwa dan Rayah tidak sebatas pada peperangan saja, keduanya juga merupakan pemersatu umat Islam.

Kalimat Tauhid mempersatukan umat Islam sebagai satu kesatuan tanpa melihat lagi keragaman bahasa, warna kulit, suku, bangsa ataupun mazhab dan paham yang ada di tengah umat Islam. (Abdul Hayyi al-Kattani, Nizham al-Hukumah an-Nabawiyyah [At-Taratib al-Idariyyah], I/266).

“Oleh karenanya ini bukan bendera ormas, ini adalah benderanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,” terang narasi dalam video yang diunggah Facebook Ustaz Arifin Ilham, sebagaiman dikutip dari salah satu media online.

Lantas bagaimana dengan Bendera HTI?

Ismail Yusanto, pria yang dulu dikenal sebagai juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), menyatakan bendera yang dibakar di Garut bukanlah bendera HTI. Sebab menurut dia, HTI tidak memiliki bendera.

“Perlu saya tegaskan di sini bahwa yang dibakar itu bukanlah bendera Hizbut Tahrir Indonesia. Hizbut Tahrir Indonesia tidak punya bendera,” kata Ismail dalam video yang dia unggah lewat akun Twitter-nya, @ismail_yusanto, Selasa (23/10/2018).

Ia pun merasa kecewa dengan sikap anggota Banser tersebut. Menurut dia perbuatan itu adalah suatu wujud kebencian yang tidak normal. Kalaupun benar itu bendera HTI, dia merasa seharusnya Banser tidak perlu membakarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby