Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo ikut merasa bersalah atas penangkapan Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian oleh Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia juga terkejut dengan terungkapnya kasus Yan. Sebab, Tjahjo mengaku bahwa tak jarang dirinya memberikan nasihat dan arahan kepada kepala daerah untuk menghindari praktek korupsi.

“Saya terkejut, prihatin dan merasa ikut bersalah. Sangat disayangkan masih ada oknum Kepala Daerah yang terkena OTT. Apalagi oleh KPK terindikasi kasus suap proyek daerah,” ucap Tjahjo dalam keterangannya, Senin (5/9).

Kata politikus PDI-P ini, operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Anton harus bisa menjadi acuan bagi Kepala Daerah lainnya agar selalu ingat dengan godaan korupsi.

“Harusnya hati-hati dan menghindari permainan proyak-proyek daerah. Kepala daerah harusnya memahami area rawan korupsi, menghindari suap menyuap proyek, termasuk saya,” tuturnya.

Seperti diketahui, Tim Satgas KPK kemarin, Minggu (4/9) menggelar OTT di Sumatera Selatan. Dalam kegiatan itu, Agus Rahardjo Cs berhasil meringkus Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian. Dugaannya, Anton ditangkap usai menerima sejumlah uang terkait proyek yang masuk dalam APBD Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

Selain meringkus Anton, pihak KPK juga menangkap beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Banyuasin seperti Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Banyuasin, Umar Usman dan beberapa pihak yang ditengarai sebagai pemberi suap.

Saat ini, mereka yang terjaring OTT tersebut tengah diperiksa secara intensif di gedung KPK guna menentukan status tersangka atau malah bebas.

 

*Zhacky

Artikel ini ditulis oleh: