Jakarta, Aktual.co — Pasca pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi memicu polemik di masyarakat, ada pro dan kontra terkait masalah tersebut.
Menanggapi masalah tersebut, PDI Perjuangan sebagai partai pendukung Pemerintahan Jokowi-JK, melakukan upaya untuk meyakinkan kepada publik bahwa Pemerintahan Jokowi-JK tidak mengabaikan hak rakyat, dan kenaikan harga BBM bersubsidi besarannya tidak sebanyak pemerintahan sebelumnya.
“Menurut hemat saya, SBY sepuluh tahun 7 kali naik, zaman Megawati Soekarnoputri naik 4 kali. Insya Allah lah, selama pemerintahan Jokowi tidak akan sebanyak itu,” terang Politisi PDIP TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11).
Pencabutan subsidi harga BBM kata dia, sama sekali tidak bertujuan mensengsarakan rakyat. walaupun ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mencari sumber dana selain mencabut subsidi, Namun Hasanudin mengatakan jika alokasi dana tersebut tidak dapat mencukupi.
“Ada banyak, tapi kan enggak cukup. Akan jadi beban terus subsidi itu, akan lebih banyak penyelundupan, termasuk oleh aparat,” aku dia.
Hasanudin juga mengakui jika dampak kenaikan BBM akan terasa hingga tiga bulan ke depan. Tetapi semuanya akan dapat kembali normal seperti sediakala.
Laporan: Dedy
Artikel ini ditulis oleh: