26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 1043

Kemlu Akan Proses Pemulasaran Jenazah WNI Akibat Kecelakaan Helikopter di Malaysia

Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha di Jakarta, Jumat (7/2/2025). (ANTARA/Cindy Frishanti)

Jakarta, aktual.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan proses pemulasaran jenazah WNI yang meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter di Malaysia.

“Saat ini jenazah masih ada di rumah sakit Bentong,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu Judha Nugraha dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (7/2).

Dia mengatakan pihak perusahaan yang memiliki helikopter tersebut, PT Zaveryna Utama, yang saat kejadian sedang disewa oleh Malaysia, juga sudah berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Kita (Kemlu dan PT Zaveryna Utama) akan bekerja sama memulangkan jenazah ke Indonesia,” kata Judha.

Judha menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut; helikopter sedang berusaha mendarat di Bentong dan terbalik kemudian terjadi kebakaran.

Diketahui bahwa helikopter milik perusahaan penerbangan Indonesia, PT Zaveryna Utama, itu disewa Malaysia untuk memasang kabel listrik.

Sebelumnya, pada 6 Februari seorang WNI berusia 27 tahun yang bekerja sebagai teknisi meninggal dunia akibat terkena serpihan helikopter yang mengalami kecelakaan di Bentong, Malaysia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Wapres Filipina Sara Duterte Resmi Dimakzulkan, Bongbong Marcos Bantah Terlibat

Manila, Aktual.com – Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio, atau yang lebih dikenal sebagai Inday Sara resmi dimakzulkan Parlemen Filipina. Sara yang bernama asli Sara Zimmerman Duterte yang juga putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte resmi dimakzulkan dengan berbagai tuduhan.

Dilansir dari Reuters, pemakzulan terhadap Sara didasarkan pada beberapa tuduhan, yakni penyalahgunaan dana publik senilai jutaan dolar AS saat menjabat sebagai wakil presiden maupun sebagai menteri pendidikan alias melakukan korupsi, mengumpulkan kekayaan yang tidak dapat dijelaskan, dan mengancam nyawa atau berniat membunuh Presiden Ferdinand ’Bongbong’ Marcos Jr serta Ibu Negara Liza Araneta Marcos, dan Ketua DPR Filipina Martin Romualdez. Meski Sara membantah semua tuduhan tersebut, dengan mengatakan kalau dirinya adalah korban dendam politik.

Namun realitas politik menunjukkan, sebanyak 215 dari 306 anggota Parlemen Filipina, atau 70,2 persen memberikan suara mendukung pemakzulan tersebut, jauh di atas ambang batas sepertiga yang dibutuhkan agar RUU Pemakzulan tersebut dapat disahkan. RUU tersebut segera disidangkan oleh Senat Filipina yang beranggotakan 24 orang, yang akan bersidang sebagai pengadilan pemakzulan terhadap Sara.

Jika dalam sidang Sara terbukti bersalah, maka Sara terancam pemecatan dari jabatannya dan akan menjadi wakil presiden pertama dalam sejarah Filipina yang dimakzulkan. Setelah mantan Presiden Joseph Estrada yang dimakzulkan pada tahun 2000 lalu dengan tuduhan korupsi. Sara yang kelahiran 31 Mei 1978 diperkirakan akan tetap menjabat hingga Senat memberikan putusannya. Maski tanggal persidangan sendiri belum ditetapkan. Pemakzulan akan secara efektif mencopot Sara dari jabatannya sebagai wakil presiden, dan melarang secara permanen untuk memegang semua jabatan publik.

Dilansir dari BBC, Sara Duterte secara luas dianggap sebagai calon pengganti Bongbong Marcos, yang sudah tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada tahun 2028 nanti, lantaran konstitusi Filipina membatasi masa jabatan presiden hanya untuk satu masa jabatan selama enam tahun.

Hingga satu hari setelah pemakzulan dirinya, Sara Duterte belum mengomentari pemungutan suara pemakzulan di parlemen Filipina itu. Namun, kakak laki-lakinya yang bernama Paolo Duterte yang juga anggota parlemen yang mewakili kampung halaman mereka di Davao mengatakan bahwa pemerintah telah ”menginjak wilayah berbahaya” dengan apa yang ia gambarkan sebagai ’penganiayaan politik’ yang jelas.

Pemakzulan Sara dinilai khalayak sebagai eskalasi perseteruan sengit antara Sara Duterte dan Bongbong Marcos yang telah membuat negara itu ”gelisah” selama berbulan-bulan. Keduanya adalah keturunan dinasti politik Filipina, Sara adalah putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, sementara Bongbong Marcos adalah putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos.

Pemakzulan ini terjadi di tengah perseteruan sengit antara Sara dan Bongbong yang semakin memanas sejak runtuhnya aliansi politik mereka, yakni aliansi yang sebelumnya membawa kemenangan besar mereka dalam Pemilu 2022 lalu.

Pecahnya persekutuan Bongbong-Sara terlihat saat keduanya terkesan menjalankan agenda politik masing-masing sambil berbeda pendapat di bidang strategis seperti diplomasi. Bongbong terlihat cenderung pro Amerika Serikat, sedangkan Sara dianggap lebih pro ke China dan Rusia. Khususnya hubungan Filipina dengan AS dan China, dimana Bongbong Marcos telah mengembalikan pangkalan militer AS ke Filipina, membalikkan sikap pro China-Rusia dari ayah Sara, yakni mantan Presiden Rodrigo Duterte yang diteruskan oleh Sara.

Selain itu, Bongbong menjanjikan pendekatan yang tidak terlalu keras terhadap jaringan narkoba ilegal, mengurangi perang melawan narkoba, berkebalikan dengan kebijakan ayah Sara menewaskan lebih dari 6 ribu pelaku narkoba di seluruh negeri.

Perseteruan Bongbong dan Sara semakin memuncak, saat dalam sebuah konferensi pers, Sara Duterte mengatakan bahwa ia sudah berbicara dengan seseorang untuk membunuh Marcos, jika dirinya dibunuh. Walau Sara kemudian meralat ucapannya dengan mengatakan bahwa dirinya tidak berencana untuk membunuh Presiden Bongbong Marcos dan istrinya, dengan berdalih kalau hal itu hanyalah ”badai dalam cangkir teh”.

Sementara itu, Presiden Bongbong Marcos menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam proses pemakzulan itu. Ia juga menekankan bahwa kabinet pemerintah eksekutif tidak memiliki peran dalam proses tersebut. ”Pemerintah tidak memiliki kewenangan untuk memakzulkan,” ujar Bongbong Marcos dalam konferensi pers di Istana Malacanang, Kamis petang, (6/2) waktu setempat.

Bongbong menjelaskan bahwa baik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun Senat yang tergabung di Parlemen Filipina wajib menindaklanjuti laporan pemakzulan yang diajukan Terkait perkembangan terbaru, Bongbong juga mengatakan kesiapannya untuk mengadakan sidang khusus Kongres jika Senat mengajukan permintaan resmi.

”Ketika usulan pemakzulan diajukan, DPR dan Senat tidak memiliki pilihan lain selain menindaklanjutinya. Mereka harus mengakui keluhan yang telah diajukan dan menjalankan prosesnya, dan itulah yang sedang terjadi saat ini,” tandas Bongbong.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Pelapor Khusus PBB Sebut Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza Tidak Bermoral

Kopenhagen, Aktual.com – Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan mengusir paksa secara permanen jutaan warga Gaza Palestina mendapat penentangan keras dari dunia internasional. Bahkan pelapor khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese menyebutnya rencana Trump ”gila” adalah tidak bermoral, melanggar hukum dan kemanusiaan, serta tidak bertanggung jawab.

Dilansir dari Middle East Monitor (MEE) dan Al Jazeera pada Kamis (6/2), hal tersebut disampaikan Francesca Albanese dalam sebuah konferensi pers di Ibukota Denmark Kopenhagen. Albanese juga memperingatkan tindakan Trump itu justru akan memperburuk krisis regional.

”Jelas itu melanggar hukum, tidak bermoral, dan sama sekali tidak bertanggung jawab. Apa yang diusulkannya (Trump) adalah omong kosong. Itu adalah hasutan untuk melakukan pemindahan paksa, yang merupakan kejahatan internasional,” lontar Albanese,

Albanese lantas mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil sikap yang lebih kuat terhadap rencana Trump itu dengan mengisolasi AS. ”Masyarakat internasional terdiri dari 193 negara, dan inilah saatnya untuk memberi AS apa yang selama ini dicarinya, yaitu isolasi,” tegas wanita kelahiran Italia tahun 1977 ini.

Dalam kesempatan itu, Albanese menepis anggapan bahwa insentif ekonomi dapat menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama di Timur Tengah. ”Sudah terlalu lama masyarakat internasional memperlakukan isu Palestina sebagai sesuatu yang dapat dikelola melalui pembangunan, insentif ekonomi, dan bantuan kemanusiaan. Terus terang, hal itu tidak berhasil,” ujar pakar HAM PBBi ini lagi.

Meski menurut Albanese, pertumbuhan ekonomi memang penting, namun tetap tidak dapat mengorbankan hak-hak fundamental. ”Perdamaian melalui pembangunan ekonomi adalah harapan untuk menyerah, dan itu tidak akan berhasil. Satu-satunya cara untuk menghentikan kekerasan adalah dengan memberi kesempatan pada perdamaian melalui kebebasan,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Donald Trump pada Selasa malam (4/2) dalam konferensi pers bersama PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza. Hal itu disampaikan Trump hanya selang sehari sebelumnya ia mengatakan akan merelokasi secara permanen pemukiman warga Gaza keluar dari Gaza.

”Kami bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi tersebut, meratakan lokasi tersebut dan menyingkirkan bangunan yang hancur, meratakannya, (dan) menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi masyarakat di daerah tersebut,” kata Trump.

Masyarakat yang dimaksud Trump adalah masyarakat internasional yang akan menempati Jalur Gaza seperti halnya ’Riviera’ di Timur Tengah. Riviera dalam bahasa Italia adalah garis pantai atau wilayah pesisir.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Bekas Rumah Keluarga Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina Dibakar Massa

Dhaka, Aktual.com – Ribuan pengunjuk rasa secara brutal membakar dan membuldoser bekas rumah keluarga besar mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, serta beberapa rumah pengurus partainya, yakni Partai Liga Awami.

Dilansir dari berbagai sumber, termasuk Times Of India dan Hindustan Times, pembakaran dan pengrusakan rumah yang kini dijadikan museum itu dipicu pidato berapi-api Hasina secara daring di media sosial yang menyerukan para pendukungnya untuk menentang pemerintah sementara Bangladesh. Pidato itu disampaikan Hasina dari pengasingannya di India, tempat ia menjalani pengasingan sejak digulingkan tahun lalu.

Hasina, wanita berusia 77 tahun itu, yang telah memimpin Bangladesh selama 20 tahun, dipandang sebagai seorang otokrat yang pemerintahannya menindak keras berbagai perbedaan pendapat. Rumah yang kini dijadikan museum yang dibakar itu adalah rumah peninggalan ayahnya, yakni Sheikh Mujibur Rahman yang merupakan pendiri negara Bangladesh dan pahlawan kemerdekaan Bangladesh, yang tewas dibunuh bersama beberapa anggota keluarganya pada 15 Agustus 1975 dalam sebuah kudeta berdarah.

Ribuan massa, pada Rabu malam (5/2) waktu setempat merangsek ke bekas kediaman Hasina untuk merusak dan membakarnya. Di saat api sedang masih berkobar, sebuah ekskavator lalu turut merangsek untuk menghancurkan bangunan bersejarah itu.

Bukan hanya bekas rumah Hasina, massa juga membakar dan merusak beberapa rumah serta lokasi lokasi bisnis para pemimpin senior Liga Awami. Seruan di media sosial menyerukan agar negara dibersihkan dari ”situs ziarah fasisme.”

Saksi mata mengatakan kepada Reuters ribuan pengunjuk rasa, beberapa dipersenjatai dengan tongkat, dan palu, dan berbagai perkakas lainnya, berkumpul di sekitar rumah bersejarah dan monumen kemerdekaan, sementara yang lain membawa derek dan ekskavator untuk menghancurkan bangunan.

Rapat umum para demonstran digelar dengan seruan yang lebih luas, yang dijuluki ”Prosesi Buldoser” untuk meng-counter pidato online Hasina yang dijadwalkan Rabu (5/2) pukul 21.00 waktu setempat.
Para pengunjuk rasa yang tergabung dalam kelompok ’Mahasiswa Melawan Diskriminasi’ akhirnya meluapkan kemarahan mereka atas pidato Hasina, yang mereka anggap sebagai tantangan bagi pemerintahan sementara yang baru dibentuk. Namun entah bagaimana rapat umum malah berujung pada pembakaran dan pengrusakan.

Untuk diketahui, ketegangan terus meningkat di Bangladesh sejak Hasina digulingkan dari kekuasaannya pada Agustus 2024 lalu, ketika protes massa memaksa Hasina melarikan diri ke India. Pemerintahan sementara yang dipimpin peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, terus berjuang untuk mempertahankan kendali karena protes dan kerusuhan terus berlanjut.

Bangunan yang dibakar itu adalah simbol pendirian negara, yang merupakan rumah pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman yang bergelar kehormatan Bangabandhu (teman Benggala). Ironisnya, rumah tersebut menjadi tempat tragedi nasional. Mujibur Rahman dan sebagian besar keluarganya dibunuh di rumah itu pada 15 Agustus 1975 dalam sebuah kudeta berdarah. Namun Sheikh Hasina dan Sheikh Hasina selamat dari pembantaian itu, lantaran keduanya sedang berada di Jerman Barat. Oleh Hasina bersaudara, bangunan bersejarah itu diubah menjadi museum yang didedikasikan sebagai warisan ayah mereka.

Di bawah pemerintahan Awami League atau Partai Awami pimpinan Hasina, rumah ini kemudian diubah menjadi Bangabandhu Memorial Museum, yang menjadi tujuan kunjungan para kepala negara dan pejabat tinggi asing sebagai bagian dari protokol resmi.

Hasina sendiri dalam menanggapi penghancuran dan pembakaran itu mengatakan sejarah tidak dapat dihancurkan. Ia juga menuduh pemerintahan sementara pimpinan Muhammad Yunus merebut kekuasaan secara inkonstitusional dan mendesak rakyat Bangladesh untuk bangkit melawan.
”Mereka dapat menghancurkan sebuah bangunan, tetapi tidak dengan sejarahnya. Sejarah akan membalasnya,” lontar Hasina yang menjabat sebagai perdana menteri periode 1996-2001 dan 2009-2024.

Sesaat setelah Sheikh Hasina digulingkan pada Agustus 2024 lalu, kemudian pergi ke India hingga kini, ia menuding adanya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam penggulingannya. Menurutnya, AS membalas dendam karena keinginan AS memiliki pangkalan militer di Bangladesh ditolaknya mentah-mentah. Namun pihak AS melalui juru bicara Gedung Putih saat itu, Karine Jean Pierre serta merta membantahnya.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Wakil Ketua MPR Usul Subsidi LPG 3 Kg Diganti Jadi Subsidi Langsung

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno. Aktual/DOK MPR RI

 Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengusulkan kepada pemerintah untuk mengalihkan pola subsidi yang selama ini diberikan berupa barang, khususnya LPG 3 kilogram, diubah dengan subsidi yang diberikan langsung kepada masyarakat.

Dia pun mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi masalah subsidi energi demi mencapai visi ketahanan energi di masa mendatang. Dengan begitu, menurut dia, subsidi energi perlu diganti dengan subsidi berupa dana.

“Artinya, mereka yang terdaftar dalam Daftar Terpadu Kementerian Sosial (DTKS) akan menerima subsidi secara langsung melalui transfer atau mekanisme penyerahan dana lainnya untuk membeli LPG subsidi setiap bulan,” kata Eddy di Jakarta, Jumat (7/2).

Pada awalnya, LPG 3 kg bersubsidi itu ditujukan untuk masyarakat miskin atau pra sejahtera. Namun kini justru penggunaannya meluas hingga ke rumah tangga kelas menengah, bahkan kafe dan restoran.

“Bagian ini yang harus dibenahi bersama,” kata dia.

Sebagai contoh, dia menjelaskan jika subsidi pemerintah di dalam satu tabung LPG 3 kg adalah Rp33 ribu dan setiap kepala keluarga menggunakan 3 tabung per bulan maka bagi penerima subsidi akan mendapatkan Rp99 ribu secara tunai dari pemerintah.

“Jika mekanisme ini berjalan, hanya akan ada satu harga LPG 3 kg di pasaran yang merupakan harga eceran tetap sesuai ketetapan regulator dan Pertamina,” kata dia.

Maka dari itu, dia mengatakan bahwa pemberian subsidi tepat sasaran akan mengedepankan asas keadilan bagi masyarakat sekaligus meringankan beban APBN. Pembenahan itu pun bakal sejalan dengan momentum penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah.

“Kita tentu memahami bahwa pembiayaan program pemerintah Prabowo-Gibran tidak selalu dari peningkatan pendapatan negara, namun juga dari penghematan anggaran, khususnya melalui pemberian dan distribusi subsidi tepat sasaran,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Legislator Ingatkan Pendaftaran Digital PKG Jangan Sulitkan Masyarakat

Anggota Komisi IX DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz.
Anggota Komisi IX DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi IX DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengingatkan pemerintah untuk memastikan agar pendaftaran pemeriksaan kesehatan gratis melalui aplikasi SatuSehat Mobile jangan sampai menyulitkan masyarakat.

“Kami memberikan apresiasi terhadap rencana pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis dari pemerintah yang dilaksanakan mulai bulan ini. Hanya saja, kami mengingatkan agar pendaftaran melalui aplikasi SatuSehat tidak menyulitkan masyarakat karena selama ini ada keluhan penggunaan aplikasi tersebut,” ujar Neng Eem kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/2).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa selama ini, aplikasi SatuSehat Mobile ditemukan kerap mengalami kendala verifikasi saat aktivasi akun, bahkan ada pula persoalan terkait kegagalan mengunduh sertifikat vaksinasi saat masa pandemi COVID-19. Beberapa kendala tersebut, kata dia, membuat sejumlah masyarakat enggan menggunakan aplikasi SatuSehat Mobile karena mengalami kesulitan ketika mendaftarkan akun.

“Banyak orang yang tidak mendaftarkan akun karena data nama tidak sesuai dengan data KTP atau nomor telepon tidak bisa digunakan mendaftar karena sudah pernah terdaftar di SatuSehat Mobile,” ujar dia.

Berikutnya, Neng Eem meminta agar pemeriksaan kesehatan gratis mencakup seluruh pemeriksaan penyakit di setiap tingkat usia. Lalu untuk mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis, kata dia menambahkan, tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan gratis harus memiliki kompetensi dan peralatan yang memadai.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyiapkan 10.000 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan 20.000 klinik swasta untuk program cek kesehatan gratis mulai Februari 2025. Cek kesehatan gratis ini berlaku untuk bayi baru lahir (usia dua hari), balita dan anak balita (usia 1-6 tahun), dewasa (usia 18-59 tahun), usia lanjut atau lansia (mulai usia 60 tahun).

Masyarakat yang berulang tahun juga berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai bentuk hadiah ulang tahun dari pemerintah kepada rakyat Indonesia. Pada tahap awal, pemerintah menargetkan sekitar 60 juta orang dapat menikmati manfaat dari program tersebut dan dalam lima tahun mendatang, program itu diharapkan bisa menjangkau lebih dari 200 juta orang.

Masyarakat bisa memeriksakan kesehatan secara gratis maksimal 30 hari setelah tanggal ulang tahun, kecuali bayi baru lahir dalam waktu 24 jam setelah persalinan.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Berita Lain