Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal pakai anggota TNI/ Polri untuk ‘dipekerjakan’ jadi pegawai honorarium di Pemprov DKI sebagai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI.
Alasan dia, saat ini terlalu banyak honorer untuk Satpol PP dan Dishub yang kerjanya dianggap tidak jelas. “Jadi kenapa nggak manfaatkan kita TNI-Polri saja?” ujar Ahok enteng, di Jakarta, Jumat (17/4) kemarin.
Alasan lainnya, Ahok beranggapan dalam kondisi tidak perang saat ini, kerja TNI/ Polri tidak terlalu banyak, hanya latihan saja.
“Kenapa kita tidak kasih dia (honor) harian, jadi dia lebih disiplin. Nggak usah jauh-jauh, tadi saya ke Kopassus saja WC-nya saja semua wangi, rumputnya bagus, coba WC kita, bau kan bukan cuma kotor gitu loh,” ungkapnya.
Ahok beralasan, anggaran DKI untuk membayar pekerja outsourching pekerja honorarium saat ini sangat besar. Namun tak berbanding lurus dengan kinerja mereka selama ini.
Dia mencontohkan, jika anggota TNI-Polri per orang dibayar sebesar Rp250.000/ hari. Maka total anggaran yang dikeluarkan selama 20 hari kerja sebesar Rp5 juta.
“Kalau PNS DKI kerja digaji Rp13 juta yang paling rendah Rp 9 juta, Sabtu- Minggu juga nggak kerja. Kalau TNI-Polri kerja ‘full’ saja 30 hari bisa Rp 7,5 juta. Daripada jadi oknum jaga-jaga bar, cafe keamanan belum tentu dibayar segitu mahal, bisa Rp4-5 juta, lebih baik kita ada penghematan. Nah idenya itu,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh: