31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36783

Mabes Polri Minta Kemenkumham Segera Eksekusi Mati Freddy Budiman

Jakarta, Aktual.co — Direktorat Tindak Pidana Narkotika Mabes Polri yang berhasil mengungkap sindikat peredaran narkotika yang dipimpin oleh Freddy Budiman meminta kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk segera memproses terpidana Freddy.
Demikian disampaikan Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Budi Waseso kepada wartawan di Mutiara Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/4). 
“Dengan terungkapnya kasus ini, kami sudah mengirim kepada Menkum HAM untuk segera memproses terpidana (Fredi),” ujarnya. 
Dikatakan Budi bahwa Freddy sebagai terpidana mati atas kasus narkotika masih dapat mengendalikan narkotika didalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) dibantu oleh petugas Lapas. 
“Terpidana menggunakan kecanggihan alat komunikasi, dan dibantu oleh petugas lapas,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Bermain Imbang 0-0, Maziya Sukses Raih Target di Kandang Persipura

Jakarta, Aktual.co — Maziya Sports and Recreation asal Maladewa, berhasil meuwujudkan targetnya untuk mencuri poin di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (14/4), setelah mampu memaksa Persipura Jayapura bermain imbang tanpa gol di lanjutan babak grup AFC Cup 2015.

Pada awal babak pertama, Maziya terlebih dahulu menciptakan peluang melalui sundulan penyerangnya Pablo Rodriguez Aracil yang memanfaatkan tendangan bebas Samdhoh dari sebelah kiri pertahanan Persipura, beruntung bola masih melambung diatas mistar gawang yang dijaga Dede Sulaiman.

Tidak lama berselang, giliran Persipura yang menciptakan peluang melalui kaki Boaz Solossa yang menyambut bola liar didaerah kotak pinalti lawan, hanya tendangannya mudah dijinakkan kiper lawan.

Hingga pertengahan babak pertama, tempo permainan relatif pelan dengan penguasaan bola didominasi oleh Persipura.

Baru pada menit ke 38, pemain anyar Persipura Zulham Zamrun menciptakan peluang emas setelah ia berhasil mengecoh dua pemain belakang Maziya, naas usahanya yang tinggal berhadapan dengan kiper masih jauh menemui sasaran.

Sampai peluit panjang tanda babak pertama berakhir ditiupkan wasit asal Thailand Sivakron Pu Udom, tidak ada gol yang tercipta dari kedua belah pihak.

Memasuki babak kedua Persipura langsung mengambil inisiatif serangan, hasilnya pada menit ke 50 Boaz Solossa yang berdiri bebas menyambut umpan silang Robertino tidak berhasil menyempurnakan tendangannya dan bola pun melambung jauh dari mistar gawang.

Setelah itu, berturut-turut Nelson alom, Zulham Zamrun, Boas Solossa dan Gerald Pangkali bergantian melepas tembakkan yang semuanya belum berhasil menemui sasaran.

Baru mada menit ke 61 Boaz Solossa yang melepaskan tendangan keras mendatar dengan kaki kanannya dapat mengirimkan bola ke sudut kanan bawah gawang Maziya yang dijaga Imran.

Namun, sang kiper masih berhasil menepis bola, bola muntah yang disambut Ruben Sanadi pun kembali bisa dihalau sang kiper sehingga usaha mereka hanya menghasilkan tendangan sudut.

Mencoba menambah daya gedor, Persipura memasukkan Ferinando Pahabol pada menit ke 65 untuk menggantikan Nelson Alom.

Hasilnya, dua kali berturut-turut Ferinando Pahabol dapat melepaskan tembakkan dari luar kotak pinalti yang dapat menemui sasaran, hanya kiper Mayiza masih terlalu tangguh menjaga gawangnya.

Maziya yang disisa pertandingan menumpuk pemainnya di areal pertahanannya sendiri, sukses membendung seluruh usaha pemain Persipura hingga empat menit masa tambahan waktu berakhir, tidak ada satu gol pun yang tercipta dari kedua kubu.

Pelatih Kepala Maziya Ali Suzain usai pertandingan mengatakan, hasil 0-0 yang diraih sesuai dengan target yang ingin dicapai pihaknya untuk menjaga peluang lolos ke fase gugur AFC Cup 2015.

“Ini pertandingan yang sulit dan seluruh pemain bekerja keras selama pertandingan. Saya sangat puas dengan hasil seri ini,” ujarnya.

Semenytara itu, pelatih Kepala Persipura Osvaldo Lessa menilai anak asuhnya sudah bermain bagus selama 90 menit pertandingan, hanya saja ada faktor lain yang membuat timnya harus puas menerima hasil tersebut.

“Pemain bermain bagus dan banyak peluang yang tercipta, hanya tidak ada satu bola pun yang mau masuk. Kami hanya kurang beruntung,” ucapnya.

Dengan hasil ini, untuk sementara persipura tetap kokoh di puncak klasemen Grup E AFC Cup dengan poin 10 dari empat pertandingan, sedangkan Maziya masih terpaku di urutan ketiga dengan empat poin.

Artikel ini ditulis oleh:

Ahli Penyakit Dalam: Minuman Alkohol Buat Kerja Jantung Lebih Berat

Jakarta, Aktual.co — Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Jantung Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr Sandra Utami Widiastuti SpPD mengatakan, bahwa minuman beralkohol membuat kerja jantung menjadi berat.

“Saya senang sekali kalau larangan minum-minuman keras segera diberlakukan pemerintah. Minum alkohol yang berlebihan akan membuat kerja jantung jadi lebih berat,” ujar Sandra usai acara kumpul pasien di Jakarta, Selasa (14/4).

Sandra menambahkan, alkohol juga bisa merusak lapisan paling dalam pembuluh darah. Bahkan juga menimbulkan penyumbatan pembuluh darah.

“Pasien penyakit jantung yang sudah pernah mengalami operasi jantung harus menghindari alkohol,” katanya.

Alkohol itu racun yang tak bagus bagi pembuluh darah dan resikonya terlalu besar bagi pasien yang telah operasi jantung.

Jika lapisan pembuluh darah rusak karena alkohol, bisa engalami penyumbatan di pembuluh darah, kalau di jantung maka bisa terkena serangan jantung. Kalau di ginjal, maka bisa mengalami kerusakan ginjal sehingga harus cuci darah terus.

“Kalau penyumbatan terjadi di pembuluh darah di tungkai kaki, maka bisa terkena infeksi dan harus diamputasi,” ujarnya.

Makanya, lanjut Sandra, upaya pemerintah untuk melarang peredaran alkohol secara bebas sebaiknya memang didukung karena resiko alkohol merusak kesehatan itu besar.

“Bagi orang yang punya riwayat keluarga pernah mengalami penyakit jantung, stroke, maupun diabetes maka alkohol harus dihindari sepenuhnya,” terang dia.

Sementara itu, penyakit jantung karena keturunan tak bisa dihindari, namun bisa dikontrol dengan melakukan gaya hidup sehat, termasuk tidak minum alkohol dan merokok.

Artikel ini ditulis oleh:

Praperadilan Innospec, KPK: Hakim Anggap KPK Berhak Angkat Penyidik Sendiri

Jakarta, Aktual.co — Putusan hakim tunggal Riyadi Sunindyo yang menolak seluruh permohonan praperadilan Suroso Artomartoyo, tersangka kasus dugaan pemberian suap proyek bensin tetraethyl lead (TEL), terkait dengan PT Pertamina 2004-2005 atau korupsi Innospec menunjukkan KPK taat hukum acara.
“Pada hari ini hakim praperadilan menolak permohonan SAM (Suroso Atmomartoyo) dan menganggap bahwa langkah yang dilakukan KPK telah sesuai dengan hukum acara,” kata Kepala Bagian Pemberitaan Priharsa Nugraha di Jakarta, Selasa (14/4).
Dalam putusannya hakim menyatakan bahwa berdasarkan Pasal 1 Angka 10 jo Pasal 77 jo Pasal 81 Ayat 1 dan 2 huruf b KUHAP, penetapan tersangka bukan merupakan objek praperadilan. Pasal tersebut mengatur secara limitatif bahwa pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa dan memutus sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU tentang sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, serta penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan.
“Satu hal yang penting untuk digarisbawahi dalam putusan hakim kali ini adalah bahwa hakim menganggap KPK berwenang untuk mengangkat penyidik sendiri,” tambah Priharsa.
Terkait dengan penyidik KPK yang dianggap pihak Suroso tidak berwenang karena tidak lagi berstatus sebagai anggota Polri, hakim berpendapat bahwa kedua penyidik yakni Afief Yulian Miftach dan Ambarita Damanik merupakan penyidik yang sah secara hukum berdasarkan UU KPK.
“Dalam Pasal 21 Ayat 4 UU KPK menyebutkan bahwa pimpinan KPK juga merupakan penyidik dan penuntut umum. Pasal tersebut menegaskan bahwa kewenangan penyidik tidaklah monopoli kepolisian karena setiap pimpinan KPK diberi kewenangan sebagai penyidik,” kata hakim Afief.
Selain itu, Pasal 45 UU KPK juga mencantumkan secara normatif bahwa KPK berwenang mengangkat dan memberhentikan penyidik pada KPK termasuk yang berasal dari luar kepolisian maupun kejaksaan.
KPK menetapkan dua tersangka dalam kasus ini yaitu Direktur PT Sugih Interjaya Willy Sebastian Liem selaku agen perusahaan asal Inggris Innospec di Indonesia dan mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina Suroso Atmomartoyo.
Kasus tersebut merupakan tindak lanjut dari ‘Oil for Food Investigation’ yang dilakukan pemerintah Ameriksa Serikat dan Inggris.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

MoU Ekspor Konsentrat Newmont Tersirat Dugaan Tindak Pidana Korupsi

Jakarta, Aktual.co — Sikap lunak Pemerintah melawan PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) sangatlah mengherankan. Pasalnya, selepas larangan mengekspor konsentrat sebagaimana diatur di dalam ketentuan Pasal 103 ayat (1) dan Pasal 170 UU Minerba, PT. NNT masih mendapat privilege melalui MoU yang diteken oleh Dirjen Minerba dan dilanjutkan dengan pemberian Surat Persetujuan Ekspor (SPE).

“Berdasarkan dua “jembatan” regulasi tersebut, Newmont sampai detik ini masih bebas mengeruk kekayaan alam kita. Tapi tahukah kita, bahwa perbuatan tersebut menyimpan dugaan adanya beberapa tindak pidana,” ujar Deputi Advokasi dan Kebijakan, LBH Solidaritas Indonesia, Ahmad Suryono dalam keterangan yang diterima Aktual, Selasa (14/4).

Pertama, penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Dirjen Minerba, R. Sukhyar, berpotensi dapat dikategorikan sebagai sebuah tindak pidana korupsi dimana seorang pejabat yang melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan kewenangan yang menguntungkan suatu korporasi, sebagaimana diatur di Pasal 2 dan 3 UU Tipikor.

“Kedua, perbuatan Dirjen Minerba juga patut diduga menyalahi ketentuan Pasal 421 KUHP yang berbunyi ‘Seorang pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan’,” jelasnya.

Ketiga, lanjutnya, dokumen MoU sangat sulit ditemukan, baik di laman web site Ditjen Minerba, Kemen ESDM atau PT. NNT.

“Sulitnya menemukan dokumen ini patut dipertanyakan motifnya. Perbuatan ini patut dikualifikasi sebagai upaya menyembunyikan informasi penting sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 52 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik,” tegasnya.

Menurutnya, Newmont yang telah mengeruk kekayaan alam dengan serampangan dan bertingkah seperti penjajah menindas sudah sepatutnya diusir dari negara ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Wapres JK: Batubara Energi Kotor Tapi Murah

Jakarta, Aktual.co —  Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa batu bara merupakan energi yang tergolong kotor dan tak ramah lingkungan namun memiliki harga yang murah.

“Coal (batu bara) adalah energi paling kotor di dunia ini, tapi paling murah walaupun dia tidak sefleksibel BBM, di AS 50% energi listrik pakai coal, China juga,” kata JK dalam diskusi energi di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4).

Sementara itu, sambungnya, sumber energi lain yang lebih bersih dan ramah lingkungan adalah gas alam namun  infrastruktur yang tidak memadai menjadi faktor penghalang, seperti terminal penerimaan LNG. Ia menilai hal itu disebabkan Indonesia telah terbiasa dengan subsidi BBM yang harganya murah.

“Kita sudah termakan kebijakan kita sendiri,” katanya

Kendati demikian, lanjut JK, gas selain memiliki kelebihan bersih dan ramah lingkungan namun harganya sendiri justru cenderung fluktuatif karena faktor geopolitik.

“Kita beruntung kita negara awal setelah Brunei ekspor LNG, sekarang kita dikalahkan Qatar,” katanya.

JK menambahkan, masih ada sumber energi lain yang juga bersih yaitu panas bumi atau geotermal. “Masalahnya tempatnya tidak bisa dipindahkan. Murah harganya, bersih, tapi investasinya mahal. Indonesia punya potensi 40.000 MW, salah satu terbanyak di dunia selain Selandia Baru,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain