1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 37771

IPW: Pasar Properti Indonesia Melambat

Jakarta, Aktual.co —   Indonesia Property Watch (IPW) melihat pasar properti di Indonesia mengalami perlambatan, bahkan akan mencapai titik terendah sebagai akibat kenaikan harga BBM bersubsidi hingga kenaikan BI Rate.

“Pengembang baik di segmen menengah atau atas diharapkan lebih waspada tahun 2015 karena turunnya kondisi penjualan pada triwulan III 2014 sebesar 69 persen dibanding triwulan III tahun 2013 akan terus berlanjut,” kata Direktur IPW Ali Tranghanda di Jakarta, Selasa (10/3).

Ali memperkirakan, setiap kenaikan sebesar 1 persen suku bunga akan menurunkan daya beli sebesar 4-5 persen. Bahkan dengan adanya multiplier effect dari BBM dan perlambatan properti saat itu, diperkirakan terjadi penurunan daya beli minimal 30 persen.

Menurut Ali penurunan juga bisa terkait dengan rencana Pemerintah menurunkan batas pengenaan PPh Pasal 22 UU No 36/2008 tentang Pemungutan Pajak Barang Mewah (atas penjualan apartemen). Jika semula pajak itu hanya untuk rumah/apartemen dengan harga jual di atas Rp10 miliar, rencananya akan diturunkan untuk rumah/apartemen mulai dari harga Rp2 miliar.

Perubahan tersebut, tentu akan menambah jumlah objek pajak secara drastis. Hal ini merupakan strategi pemerintah dalam menggenjot penerimaan pajak pada tahun ini. Namun ada kemungkinan bisa menurunkan minat orang terhadap properti. Karena harga rumah di atas Rp2 miliar akan lebih mahal lagi, jika dikenakan PPh sebesar 5 persen dari harga jual belum termasuk PPN dan PPnBM.

Lepas dari kekhawatiran beberapa kalangan, Widijanto, Direktur AKR Land tetap menebarkan optimisme. “Pemerintah Jokowi sudah berkomitmen untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Ia mengingatkan pada upaya Pemerintah yang mengurangi subsidi BBM untuk dialihkan pada upaya pembangunan. Ada dana sekitar Rp 290,3 triliun yang akan dialokasikan untuk membangun lapangan udara, pelabuhan laut dalam, jaringan kereta api serta prasarana lainnya.

Widijanto mengatakan, AKR Land melalui proyek Gallery West di Kebon Jeruk Jakarta Barat akan tetap konsisten pada rencana yang telah ditetapkan, kami yakin pasar akan tetap merespon produk kami dengan baik.

Gallery West merupakan komplek superblok di lahan seluas 2 hektar. AKR Land merencanakan untuk membangun 2 tower, yakni apartemen dan perkantoran, serta dilengkapi dengan fasilitas seperti: hotel bertaraf internasional, museum galeri seni, galeri mobil mewah, commercial area, serta gedung parkir dengan kapasitas kurang lebih 1000 mobil.

Lokasinya yang sangat strategis, merupakan new central business district (CBD) di Jakarta Barat, berada persis di pinggir jalan Panjang no. 5, Kebon Jeruk dan dekat dengan pintu tol.

AKR Land tetap memegang komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi customer, dan menekankan bahwa pembangunan Gallery West tetap sesuai jadwal. Serah terima unit kepada customer akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Juni 2016, dengan grace period selama 120 hari.

AKR Land bersama mitra kontraktornya, yakni Tata Mulia Nusantara, sangat memperhatikan detil ketangguhan bangunan melalui SOP (Standard Operating Procedure) pembangunan yang sangat ketat.

Tata Mulia Nusantara sendiri adalah kontraktor yang sudah 30 tahun berkarya sebagai yang terpercaya, terbaik dan profesional. Dengan demikian bangunan apartemen mau pun office tower yang didirikan AKR Land, diproyeksikan akan mampu berdiri dengan tangguh. Kualitas bangunan yang lebih baik tentu akan membuat seluruh penghuni lebih aman dan nyaman.

Widijanto mengingatkan, mungkin saja 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan baru, namun pada dasarnya setiap pelaku usaha harus selalu siap.

Dengan demikian pada saat perekonomian membaik dan tumbuh dengan cepat, pelaku usaha juga sudah siap untuk berlari kencang.

“Saya setuju jika sekarang saatnya menanam. Ambilah kesempatan untuk mulai melakukan investasi yang berarti. Memang sebaiknya tidak berharap bisa memetik hasil secara instan. Lakukan semuanya dengan perlahan, namun pasti,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Panitia Olimpiade Tak Ingin Pindahkan Tempat Kompetisi di Luar Korsel

Jakarta, Aktual.co — Ketua Panitia Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Cho Yang-Ho, tidak ingin memindahkan beberapa kompetisi di luar Korea Selatan (Korsel), meskipun ada kendala.

Cho Yang-Ho menyebutkan beberapa kendala itu seperti, penundaan konstruksi dan masalah keuangan Pada kemunculan pertamanya, yakni saat konferensi pers saat Cho dipilih menjadi ketua panitia pada Juli 2014, ia mengecam adanya pilihan untuk membagi beberapa turnamen di kota lain dan hanya ingin menjadikan Pyeongchang sebagai tuan rumah serta beberapa tempat di sekitarnya.

“Kecuali ada bencana alam yang akan mengganggu acara tuan rumah di tempat yang sudah direncanakan, tidak akan ada acara yang dipindahkan,” kata Cho, dilansir dari AFP, Rabu (11/3).

“Berbicara tentang pembagian acara, sekarang ini hanya akan membuat kebingungan dan merusak kredibilitas internasional negara yang bersangkutan,” katanya menegaskan.

Persiapan yang telah dirancang harus terkendala masalah keuangan, penundaan konstruksi dan pertikaian politik antara penyelenggara, pejabat provinsi dan pemerintah pusat.

Pilihan untuk memindahkan kompetisi seluncur, seperti bobsleigh dan luge ke Nagano di Jepang, sempat diperdebatkan ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyetujui revisi pada Desember 2014 yang memungkinkan tuan rumah Olimpiade lebih fleksibel dalam mengajukan jenis olahraga dan tempat kompetisi tersebut diselenggarakan.

Namun demikian, Cho menilai persiapan Korsel sudah terlalu jauh jika hanya mempertimbangkan perubahan tempat.

Proposal pembagian acara dirancang untuk membantu biaya kompetisi besar olahraga ski, yakni Piala Dunia Alpine Skiing di mana Pyeongchang dijadwalkan menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada Februari 2016.

Olimpiade musim dingin ini dilaporkan menghabiskan dana sebesar 11,4 triliun won atau 10,4 milyar dolar Amerika untuk membangun sarana dan prasarana.

Selain itu, provinsi Gangwon yang termasuk salah satu daerah termiskin di Korsel diduga menghabiskan jutaan dolar untuk mengurus fasilitas setelah Olimpiade usai, seperti yang dilaporkan media lokal.

Kritik ditujukan pada kota Incheon di Korsel yang menanggung utang sebanyak 3 milyar dolar Amerika setelah menjadi tuan rumah Asian Games 2014 dengan stadion utama dan beberapa “venue” yang tidak beroperasi.

Kritik tersebut setidaknya menjadi gambaran bagi Pyeongchang nantinya.

Artikel ini ditulis oleh:

Golkar Sumut Patuhi Keputusan Kemenkumham

Medan, Aktual.co — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sumatera Utara menyatakan akan mematuhi keputusan Menteri Hukum dan Ham terkait penetapak kubu Agung Laksono CS sebagai pengurus Golkar yang sah.
Ketua DPD Golkar Sumut, Ajib Shah kepada wartawan, Selasa (10/3) mengatakan dirinya menilai keputusan apapun yang akan dikeluarkan oleh Menkumham adalah keputusan yang harus dipatuhi.
“Ya, harus kita patuhi. Kami akan mengikuti irama kepemimpinan Agung Laksono, yang penting tidak ada perpecahan di tubuh Golkar,” tandas Ajib.
Ajib menyarankan, jika SK Menkumham tentang kepengurusan Golkar yang sah telah keluar, agar Agung Laksono mengumpulkan seluruh pengurus DPD Golkar se Indonesia.
Terkait kepengurusan Golkar di Sumut, Ajib menuturkan dirinya mempersilahkan jika kemudian Agung Laksono akan mengangkat seorang Plt menggantikan dirinya.
“Saya tidak gila jabatan tetapi saya cinta sama partai Golkar. Harapan jangan ada perpecahaan di Partai Golkar setelah keputusan ini,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Target Penerimaan DBH Migas Bojonegoro Rp974 Miliar

Jakarta, Aktual.co —   Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan target penerimaan dana bagi hasil migas Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, turun menjadi Rp974 miliar dalam APBN Perubahan 2015 dari semula mencapai Rp2,6 triliun dalam APBN 2015. Kementerian Keuangan menetapkan target perolehan DBH migas bagi daerahnya sebesar Rp974 miliar melalui rapat koordinasi soal DBH migas.

“Saat ini saya mengikuti rapat koordinasi soal DBH migas di Jakarta, untuk membahas pembagian penurunan DBH migas secara nasional,” ujar Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Herry Sudjarwo di Jakarta, Selasa (10/3).

Ia menjelaskan pemerintah sudah menetapkan target penerimaan DBH migas 2015 secara nasional turun 57 persen di dalam APBN Perubahan dengan asumsi harga minyak dunia 60 dolar Amerika Serikat/barel. Penurunan target DBH migas itu kemudian dibagi kepada daerah penghasil migas di seluruh Indonesia termasuk Bojonegoro, yang memperoleh target penerimaan migas Rp974 miliar.

“Asumsi harga minyak dunia yang ada di dalam APBN Perubahan 2015 sebesar 60 dolar Amerika Serikat/barel tersebut cukup rasional, sebab saat ini harga minyak dunia berkisar 48 dolar-55 dolar Amerika Serikat per barelnya,” paparnya.

Ditanya sisa salur DBH migas 2012 sebesar Rp111 miliar, yang belum diterima, ia mengaku belum memperoleh penjelasan dari Kementerian Keuangan.

“Yang jelas, target penerimaan DBH migas Rp974 miliar tidak termasuk kekurangan DBH migas 2012 yang belum diterima daerah sebesar Rp111 miliar,” paparnya.

Menurut dia, pemkab masih menghadapi masalah di dalam APBD 2015 yang memasang target penerimaan DBH migas di dalam APBD 2015 sebesar Rp1,071 miliar.

Berdasarkan pemasangan target DBH migas tersebut, lanjutnya, daerahnya masih kekurangan Rp97 miliar, setelah melihat penetapan perolehan DBH migas sebesar Rp974 miliar, di dalam APBN Perubahan 2015.

“Kalau pemkab tidak berhasil mencari kekurangan perolehan DBH migas sebesar Rp97 miliar, bisa mengakibatkan gagal bayar sejumlah proyek pembangunan,” ujarnya.

Sesuai data, saat ini produksi minyak BloK Cepu, yang dikelola Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) rata-rata 40 ribu barel/hari dan produksi minyak lapangan Sukowati, yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) sekiar 24 ribu barel/hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Dua Warga Luka Berat Akibat Jembatan Gantung di Lebak Roboh

Jakarta, Aktual.co — Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pajagan, Kecamatan Sajira dan Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, roboh mengakibatkan dua warga luka berat.

“Kedua warga itu dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, sedangkan luka ringan dilarikan ke Puskesmas terdekat,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, kaprawi saat dihubungi, Rabu (11/3).

Ia mengatakan, peristiwa robohnya jembatan gantung itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun dua warga mengalami luka berat serta 46 luka ringan.

Kedua warga itu adalah siswa kelas V SDN 1 Pajagan Kecamatan Sajira bernama Umi dan Surdi.

Mereka mengalami luka serius pada bagian tulang belakang dan giginya rontok.

“Semua warga yang jatuh itu tidak ada korban hanyut, meskipun kondisi sungai deras,” katanya.

Menurut dia, pihaknya kini menerjunkan tim petugas untuk membantu masyarakat dengan membuat rakit serta perahu karet agar penyeberangan berjalan normal.

Tim petugas selama 24 jam akan memberikan bantuan warga yang hendak menyeberang dengan menggunakan rakit dan perahu karet itu.

“Kami menerjunkan petugas untuk membantu penyeberangan masyarakat sebanyak empat orang,” katanya.

Ia menyebutkan, saat ini kedua warga yang luka berat itu kondisinya membaik, karena mereka sudah bisa berbicara dan mengkonsumsi makanan.

Kemungkinan hari ini, bisa dipulangkan oleh pihak RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

“Kami berharap kejadian jembatan putus ini tidak terulang lagi,” katanya.

Kasubag Pemberitaan Humas Pemerintah Kabupaten Lebak Aep Dian Hendriawan mengatakan jembatan gantung yang roboh itu berusia 27 tahun sehingga kekuatannya hanya mampu dilintasi empat sampai lima orang.

Selain itu juga kayu jembatan yang dilintasi sudah lapuk dan bolong-bolong, termasuk penahan dari sling kawat.

“Kami menduga ambruknya jembatan penghubung antardesa itu akibat tidak kuat menahan beban yang dilintasi sebanyak 45 siswa SD dan satu pasangan suami isteri mengendarai sepeda motor,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dorong Penggunaan Rupiah, Pemerintah Siapkan “Call Center”

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah menyiapkan unit layanan pengaduan “call center” untuk mendorong implementasi Undang-Undang tentang Mata Uang yang selama ini belum berjalan maksimal karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan rupiah.

“Sekarang belum ada ‘call center’ sehingga tidak ada unit pengaduan yang jelas dan mudah dihubungi untuk melapor petugas, apabila ada penggunaan dolar di dalam negeri,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (10/3).

Bambang menjelaskan selama ini masih banyak masyarakat yang menggunakan dolar AS di sektor jasa, padahal UU Mata Uang mewajibkan penggunaan rupiah untuk setiap transaksi keuangan di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, upaya penegakan hukum sebagai implementasi UU Mata Uang harus dilakukan agar nilai rupiah, yang saat ini sedang berfluktuasi, dapat stabil dan permintaan terhadap dolar AS lebih terkendali.

Salah satu penegakkan hukum tersebut adalah dengan membentuk tim gabungan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, serta menyiapkan layanan pengaduan “call center” agar masyarakat bisa melapor apabila ada sektor jasa yang masih menggunakan dolar AS.

“Di UU mata uang, yang berlaku adalah delik aduan. Jadi kalau ada orang yang mengadu, ada orang mencari sesuatu dalam dolar atau pembayaran dalam dolar, bisa diadukan. hanya saja kalau mengadunya susah kita tidak akan melakukannya,” ujarnya.

Selain membentuk “call center”, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi agar sektor jasa mau menggunakan rupiah dalam setiap transaksi keuangan, meskipun dalam referensi awal menggunakan mata uang dolar AS.

“Yang penting riil transaksi dilakukan dengan rupiah, bahwa referensi harga dengan mata uang lain silahkan, tapi membayar tetap dengan rupiah supaya tidak ada permintaan terhadap dolar AS di domestik,” ujar Bambang.

Ia mengingatkan pentingnya implementasi UU Mata Uang, karena pemanfaatan rupiah telah diatur dalam aturan tersebut, sehingga pelaku pelanggaran terhadap ketentuan berlaku dapat dikenakan hukum pidana.

Penegakan hukum untuk mendorong implementasi UU Mata Uang yang mewajibkan penggunaan rupiah, merupakan salah satu cara pemerintah untuk memperbaiki kinerja nilai tukar rupiah, yang saat ini cenderung melemah terhadap dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain