Fosil Misterius Ditemukan di Tiongkok, Spesies Manusia Primitif Tertua?
Jakarta, Aktual.co — Para ilmuwan menemukan spesies baru manusia primitif? Ya, dua tim peneliti bertanya serta menganalisis fosil misterius yang ditemukan di wilayah Tiongkok dan Taiwan.
Fosil-fosil nampaknya tidak sesuai dengan spesies hominin pada umumnya- yang dikenal dengan manusia modern- Homo Erectus atau Neanderthal. Sebaliknya, fosil tersebut merupakan hasil dari kawin silang antara spesies yang populer, atau bahkan mungkin berasal dari spesies manusia yang tidak dikenal.
“Secara klasik, segala sesuatu yang pernah dihuni di wilayah Asia sebelum kedatangan manusia modern telah diklasifikasikan ke dalam takson (Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan cirri, red) tunggal: Homo Erectus,” terang Dr. María Martinon-Torres, Antropolog gigi dari National Research Center on Human Evolution (CENIEH) Spanyol dan peneliti yang terlibat dalam salah satu studi, kepada The HuffingtonPost dalam surat elektronik-nya.
“Namun, sekarang kita melihat bahwa struktur mungkin telah dimasukkan ke dalam hal-hal yang sama dengan jenis yang berbeda. Mungkin waktu yang merevisi hal tersebut.”
Bersumber pada penelitian, Martinon-Torres dan rekan-rekannya menganalisis sembilan gigi dari empat orang, yang ditemukan di sebuah gua di situs Xujiayao Utara Tiongkok pada tahun 1976 silam. Gigi yang tanggal yang berasal 60.000 sampai 120.000 tahun, dibandingkan dengan lebih dari 5.000 sampel gigi diambil dari berbagai spesies hominin.
Para peneliti melihat susunan gigi, seperti alur dan katup, ukuran mahkota dan akar syaraf serta posisi mereka mirip terhadap satu sama lain, demikian BBC melaporkan.
Lalu, apa yang ditemukan para peneliti?. Sembilan gigi bersama beberapa susunan yang terisolasi dengan Neanderthal, mereka tidak cocok seutuhnya dengan salah satu sampel termasuk dalam studi tersebut
“Apa yang kita lihat merupakan kelompok tidak dikenal bagi kami,” kata Martinon-Torres, seperti dikutip dari BBC.
“Ini bukan berasal dari Homo Sapiens dan Homo Neanderthalensis. Mereka memiliki perpaduan yang sangat primitif, yang saat ini tidak diketahui. Kita tidak bisa berpendapat lebih jauh untuk mengatakan itu adalah spesies baru karena kita perlu membandingkannya dengan hal-hal lain.”
Studi tersebut sudah dipublikasikan pada edisi Februari dalam American Journal of Physical Anthropology.
Misterius dan fosil tak dikenal
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan pada pekan ini mengisyaratkan kemungkinan spesies manusia primitif baru yang mungkin telah tinggal di zaman prasejarah Asia. Tim peneliti dari Jepang, Taiwan dan Australia meneliti lebih teliti tentang rahang kanan dari hominin yang ditemukan di saluran kapal selam Penghu di lepas pantai barat Taiwan. Fosil yang dijuluki Penghu 1, berasal dari 10.000 hingga 190.000 tahun.
Ketika fosil tersebut dibandingkan dengan sampel dari berbagai spesies hominin, termasuk Neanderthal, dan Homo Sapiens Homo Habilis, tidak benar-benar cocok dengan salah satu dari mereka. Temuan penelitian ini dipublikasikan secara online dalam Nature Communications Journal pada 27 Januari 2015.
Meski belum tentu fosil itu merupakan spesies baru, peneliti melukis gambar baru yang radikal tentang evolusi manusia di Asia, kata para peneliti. Ilmuwan menyarankan bahwa sebelum manusia modern tiba di Asia sekitar 50.000 sampai 40.000 tahun yang lalu, sebuah kelompok yang jauh lebih beragam hominin purba tinggal di sana ketimbang yang diperkirakan sebelumnya.
“Kita perlu bagian tulang lainnya untuk mengevaluasi tingkat keunikannya,” beber rekan penulis studi Dr Yousuke Kaifu, Paleoantropolog Museum Nasional Jepang Alam dan Sains di Tokyo, mengatakan kepada Live Science.
“Pertanyaan spesies dapat secara khusus dibahas setelah tahapan-tahapan penelitian.”
Artikel ini ditulis oleh:
















