1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 38928

Fosil Misterius Ditemukan di Tiongkok, Spesies Manusia Primitif Tertua?

Jakarta, Aktual.co — Para ilmuwan menemukan spesies baru manusia primitif?  Ya, dua tim peneliti bertanya serta menganalisis fosil misterius yang ditemukan di wilayah Tiongkok dan Taiwan.

Fosil-fosil nampaknya tidak sesuai dengan spesies hominin pada umumnya- yang dikenal dengan manusia modern- Homo Erectus atau Neanderthal. Sebaliknya, fosil tersebut merupakan hasil dari kawin silang antara spesies yang populer, atau bahkan mungkin berasal dari spesies manusia yang tidak dikenal.

“Secara klasik, segala sesuatu yang pernah dihuni di wilayah Asia sebelum kedatangan manusia modern telah diklasifikasikan ke dalam takson (Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan cirri, red) tunggal: Homo Erectus,” terang Dr. María Martinon-Torres, Antropolog gigi dari National Research Center on Human Evolution (CENIEH) Spanyol dan peneliti yang terlibat dalam salah satu studi, kepada The HuffingtonPost dalam surat elektronik-nya.

“Namun, sekarang kita melihat bahwa struktur mungkin telah dimasukkan ke dalam hal-hal yang sama dengan jenis yang berbeda. Mungkin waktu yang merevisi hal tersebut.”

Bersumber pada penelitian, Martinon-Torres dan rekan-rekannya menganalisis sembilan gigi dari empat orang, yang ditemukan di sebuah gua di situs Xujiayao Utara Tiongkok pada tahun 1976 silam. Gigi yang tanggal yang berasal 60.000 sampai 120.000 tahun, dibandingkan dengan lebih dari 5.000 sampel gigi diambil dari berbagai spesies hominin.

Para peneliti melihat susunan gigi, seperti alur dan katup, ukuran mahkota dan akar syaraf serta posisi mereka mirip terhadap satu sama lain, demikian BBC melaporkan.

Lalu, apa yang ditemukan para peneliti?. Sembilan gigi bersama beberapa susunan yang terisolasi dengan Neanderthal, mereka tidak cocok seutuhnya dengan salah satu sampel termasuk dalam studi tersebut

“Apa yang kita lihat merupakan kelompok tidak dikenal bagi kami,” kata Martinon-Torres, seperti dikutip dari BBC.
“Ini bukan berasal dari Homo Sapiens dan Homo Neanderthalensis. Mereka memiliki perpaduan yang sangat primitif, yang saat ini tidak diketahui. Kita tidak bisa berpendapat lebih jauh untuk mengatakan itu adalah spesies baru karena kita perlu membandingkannya dengan hal-hal lain.”

Studi tersebut sudah dipublikasikan pada edisi Februari dalam American Journal of Physical Anthropology.

Misterius dan fosil tak dikenal

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan pada pekan ini mengisyaratkan kemungkinan spesies manusia primitif baru yang mungkin telah tinggal di zaman prasejarah Asia. Tim peneliti dari Jepang, Taiwan dan Australia meneliti lebih teliti tentang rahang kanan dari hominin yang ditemukan di saluran kapal selam Penghu di lepas pantai barat Taiwan. Fosil yang dijuluki Penghu 1, berasal dari 10.000 hingga 190.000 tahun.

Ketika fosil tersebut dibandingkan dengan sampel dari berbagai spesies hominin, termasuk Neanderthal, dan Homo Sapiens Homo Habilis, tidak benar-benar cocok dengan salah satu dari mereka. Temuan penelitian ini dipublikasikan secara online dalam Nature Communications Journal pada 27 Januari 2015.

Meski belum tentu fosil itu merupakan spesies baru, peneliti melukis gambar baru yang radikal tentang evolusi manusia di Asia, kata para peneliti. Ilmuwan menyarankan bahwa sebelum manusia modern tiba di Asia sekitar 50.000 sampai 40.000 tahun yang lalu, sebuah kelompok yang jauh lebih beragam hominin purba tinggal di sana ketimbang yang diperkirakan sebelumnya.

“Kita perlu bagian tulang lainnya untuk mengevaluasi tingkat keunikannya,” beber rekan penulis studi Dr Yousuke Kaifu, Paleoantropolog Museum Nasional Jepang Alam dan Sains di Tokyo, mengatakan kepada Live Science.

“Pertanyaan spesies dapat secara khusus dibahas setelah tahapan-tahapan penelitian.”

Artikel ini ditulis oleh:

Patrice Rio: Percuma Ajukan PK Bagi Terpidana Mati Narkoba

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem, Patrice Rio Capella mengatakan bahwa pengajuan peninjauan kembali (PK) yang dilakukan oleh terpidana mati adalah hal percuma dan sia-sia saja. Sebab, PK yang diajukan tidak serta merta menghalangsi proses eksekusi putusan pengadilan yang telah inkrah.

“Kalau memang sudah menganggap Indonesia bukan tempat transit tapi produsen atau sasaran narkoba, saya pikir tidak ada alasan untuk menegakan hukuman mati. Diajukan PK pun percuma, karena kejahatanya luar biasa,” kata Rio kepada wartawan, di Nusantara II DPR RI, Senayan, Senin (2/2).

Oleh karena itu, sambung Rio, instruksi Presiden Jokowi untuk melakukan eksekusi terhadap terpidana mati, menjadi langkah tetap dan tegas dalam penegakan hukum Indonesia.

Ia pun mengatakan, presiden tidak perlu khawatir dengan penegakan hukum terhadap kejahatan luar biasa yang menuai kecamanan, terutama dari negara sahabat.

“Jokowi sebagai presiden telah tegakkan hukum di negeri kita, penegakan hukum itu tidak memandang dia WNI (warga negara Indonesia) atau bukan. Sama ketika mereka (negara lain) melakukan penegakan hukum,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Polres Banjarmasin Sita Ribuan Obat Daftar G Ilegal

Jakarta, Aktual.co — Satuan Narkoba Polresta Banjarmasin menyita ribuan obat daftar G ilegal dan kepemilikan terhadap obat bebas terbatas itu.
“Obat dafar G itu disita dari seorang tersangka yang berada di wilayah kota ini karena sebelumnya pelaku sudah menjadi target operasi,” kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono di Banjarmasin, Senin (2/2).
Dia mengatakan, obat daftar G yang disita dari seorang tersangka berinisial JK warga Banjarmasin Selatan itu setelah dilakukan pemeriksaan tidak dapat menunjukkan izin edarnya.
Akibat tidak memiliki izin itu maka obat daftar G ilegal yang berjumlah sebanyak 5.124 butir merk Zenit dilakukan penyitaan dan pelakunya ditetapkan sebagai tersangka.
Untuk menjerat pelaku kepemilikan obat daftar G ilegal itu polisi menjerat JK dengan pasal 198 dan pasal 197 Undang-undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesahatan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Sementara itu Kasat Narkoba Polresta Banjarmasin, Kompol Awilzan Sik di Banjarmasin, juga mengatakan saat ini peredaran obat daftar G cukup marak di Banjarmasin sehingga satuannya akan melakukan penangkapan terhadap pelakunya.
Bukan itu saja, anggota Satuan Narkoba di samping melakukan penangkapan terhadap pelaku narkoba juga melakukan penyelidikan terhadap para pelaku penjual obat daftar G tersebut.
“Setiap pelaku penjual obat daftar G ilegal itu akan kami berikan sanksi tegas karena UU terhadap kasus tersebut cukup jelas,” tuturnya pada saat gelar kasus narkotika dan obat-obatan terlarang itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Akademisi: KPK Tidak Bisa Seenaknya Saja Tak Hadiri Sidang

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi diketahui tak menghadiri sidang praperadilan yang diajukan oleh Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan, selaku pihak pemohon.
Pengamat hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Mudzakir mengatakan, seharusnya KPK selaku lembaga penegak hukum menghadiri sidang tersebut. Pasalnya, hal tersebut akan menjadi bumerang bagi KPK selaku lembaga penegak hukum.
“Ya mestinya KPK menghadiri sidang tersebut. Harus dibedakan dulu dong. Kalau bertamah, itu tidak bisa seenaknya saja tak menghadiri sidang,” kata dia ketika berbincang dengan Aktual.co, Senin (2/2).
Namun demikian, pihak Komjen Budi Gunawan juga, selaku pihak pemohon harus membedakan terlebih dahulu laporan tambahan yang digugat itu. 
“Itu menurut saya, harus dibedakan dulu (kalau kasusnya bertambah),” kata dia.
Namun demikian, dia pun mengingatkan agar KPK memenuhi persidangan. “Mestinya di datang memberikan tanggapan,” kata dia.
Seperti diketahui, sidang perdana praperadilan yang dilayangkan Komjen Pol Budi Gunawan telah digelar, tanpa kehadiran KPK. Namun demikian, hakim telah menunda sidang karena pihak KPK tak hadir dalam sidang tersebut.
Laporan: Wisnu Jusep

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pemerintah Dituding DPR Langgar UU

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/2/2015). Dalam raker tersebut Komisi VII menuding pemerintah melanggar undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di 2014. Sesuai APBN-P 2014, kuota BBM bersubsidi dipatok sebesar 46 juta kilo liter, namun sampai akhir tahun kuota ini melebihi sebesar 790 ribu kilo liter. AKTAL/JUNAIDI MAHBUB

Rupiah Ditutup Menguat 25 Poin ke Rp12.646

Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, bergerak menguat sebesar 25 poin menjadi Rp12.646 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.671 per dolar AS.

“Rupiah mengalami penguatan mendapat sentimen positif dari data ekonomi Indonesia yang dirilis badan pusat statistik (BPS) awal pekan ini (2/2),” kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Senin (2/2).

Ia mengemukakan bahwa Badan Pusat Statistik mencatat deflasi pada Januari 2015 sebesar 0,24 persen dipicu oleh penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sementara neraca perdagangan pada Desember mengalami surplus sebesar 190 juta dolar AS.

Kendati demikian, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS cenderung tertahan karena faktor global diantaranya, perekonomian Amerika Serikat yang membaik, masih adanya kekhawatiran di Eropa terkait kebijakan yang diambil pemerintahan baru Yunani dalam bidang keuangannya hingga pelonggaran moneter di Singapura.

“Faktor global cukup berpengaruh terhadap laju mata uang rupiah, diperkirakan sentimen dari dalam negeri bersifat jangka pendek,” katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa data ekonomi Tiongkok yang di bawah prediksi pasar mengkonfirmasi bahwa ekonomi sedang mengalami pelambatan.

“Tiongkok bisa menjadi sentimen negatif bagi mata uang di kawasan Asia termasuk rupiah,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (2/2) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.700 dibandingkan hari sebelumnya, Jumat (30/1) di posisi Rp12.625 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain